Ya, sejak lahir Kovac mengalami kelainan langka bernama arthrogryposis multiplex congenita (AMC). Kondisi ini membuat tangannya lebih pendek dari ukuran rata-rata, kaku, dan sangat lemah hingga waktu kecil ia kerap mengalami patah tulang di lengan.
"Aku sadar dengan keterbatasan yang kumiliki, aku tidak bisa melindungi anakku. Misalnya ketika ia main perosotan di tangan, aku hanya bisa was-was karena saat ia jatuh aku yakin tanganku ini tidak bisa menangkapnya," kisah Kovac.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, untuk melakukan aktivitas sehari-hari, Kovac memanfaatkan jari kakinya. Termasuk ketika ia harus mengurus anaknya yang baru lahir. Sesaat sesudah melahirkan putra pertamanya Ethan (4), Kovac mengaku bahagia bisa memeluk buah hatinya meskipun dengan kondisi lengan tak sempurna.
"Saat dia berusia dua minggu, suamiku Adam harus kembali bekerja. Aku pun menggunakan jari-jariku untuk merawatnya seperti mengganti popok dan memberi susu. Untungnya bayiku tidak rewel dan tidak banyak bergerak," kata Kovac seperti dikutip dari CNN, Jumat (16/5/2014).
Perjuangannya selama 30 tahun dengan kondisi tangan tidak sempurna ia jadikan inspirasi untuk menulis buku. Menurutnya, perjuangan untuk hidup dengan kondisi seperti ini bukanlah musuh bagi Kovac. Selain itu, dengan tangannya yang tidak sempurna ia bisa memberi nilai kehidupan bagi anak-anaknya bahwa butuh perjuangan besar dalam menjalankan hidup.
Dengan kondisi sang ibu yang seperti itu, dikatakan Kovac ia bisa mengajari putra putrinya untuk terus berjuang dalam kehidupan, lebih toleransi dengan orang lain, memiliki empati, dan yang pasti bisa menerima kekurangan orang yang ada di sekitarnya.
"Anda jangan pernah takut menjadi ibu yang tidak sempurna, ibu adalah sosok yang dibutuhkan anak dan sebagai ibu Anda bisa mempersiapkan anak-anak menjadi orang yang sempurna di dunia ini," ucap Kovac.
(rdn/up)











































