Samuel Franklyn (45) atau biasa yang dipanggil Sam, warga Tanjung Duren, Jakarta Barat, mengalami kelumpuhan akibat saraf yang terjepit. Ia membutuhkan operasi saraf namun terhalang oleh berat badannya yang berlebih.
Sekitar tahun 2010 Sam mengalami kejadian yang membuatnya mengalami kelumpuhan mulai dari dada hingga tubuh bagian bawah. Untuk mengobatinya saraf Sam yang terjepit perlu operasi yang didukung dengan hasil pindaian alat MRI (magnetic resonance imaging). Masalahnya tubuh Sam yang waktu itu mencapai sekitar 140 kg tidak muat untuk melalui alat MRI.
Akhirnya Sam harus menerima kondisi tubuhnya yang lumpuh. Karena pengobatan medis tidak dapat dilakukan akibat besar tubuhnya, Sam berniat untuk menguruskan badan sambil menjalani terapi untuk meringankan kelumpuhannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain diet, Sam yang seorang programer juga mengaku untuk menyempatkan diri berolahraga meskipun terbatas karena kelumpuhannya. Saat pagi hari dan di sela-sela kerja di rumahnya, ia menyisihkan waktu untuk menggerakkan tangan. Hal tersebut dilakukan karena meski dengan diet, jika Sam tidak bergerak maka metabolisme tubuh tidak akan memproses lemak berlebihnya.
"Dibandingkan sebelum keluar rumah sakit, sampai sekarang sudah turun 40 kg. Berat saya sekarang sekitar 100 kg," tambah Sam.
Meski berat Sam sudah turun, untuk dapat menjalani proses MRI diperlukan penurunan berat yang masih banyak. Sam mengaku dirinya tidak terlalu berharap dapat menjalani pengobatan medis jika jalan satu-satunya tindakan harus melalui pemindaian MRI terlebih dahulu.
"Saya perhatiin turun banyak. Tapi saya cek lingkar badan itu susah, gak bisa," tutup Sam.
(up/up)











































