Berkaitan dengan hal tersebut, spesialis kulit dan kelamin dari Omni International Hospital, dr Samuel L. Simon, SpKK, menjelaskan vitiligo adalah penyakit kulit yang tidak menular dan tidak berbahaya. Karena itu sebetulnya penyakit ini tidak perlu dikhawatirkan.
"Vitiligo terjadi ketika melanin di daerah tersebut tidak aktif, jadi tidak membentuk pigmen sehingga hanya tampak noda putih. Penyakit ini tidak berhaya, tidak menular, hanya secara kosmetis tidak elok. Tersedia obat yang dapat menghilangkan flek putih tersebut," kata dr Samuel kepada detikHealth dan ditulis pada Senin (22/9/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kondisinya Lisa menerima perlakuan bullying dari orang sekitar terutama saat ia SMA.
"Ketika saya masih SMA anak-anak lain sangat jahat pada saya. Penyiksaan, penggunaan nama-nama aneh, dan perkelahian adalah hal yang sangat sulit untuk saya hadapi. Saya biasanya akan pulang menangis. Saat pulang saya langsung ke kakak karena dia selalu ada dan membela saya," kata Lisa.
Setelah 17 tahun menderita, Lisa akhirnya memutuskan untuk mencari bantuan spesialis kulit. Ia bertemu dengan Lindakay Rendina dan menjalani terapi Narrowband UV light yang dapat mengembalikan warna kulit pada tubuhnya.
Terapi ini membutuhkan waktu sampai efeknya muncul. Sebagai penggantinya, Lisa diberikan produk make up untuk menutupi bercak putih sampai terapi selesai.
Komputer mengkalkulasikan formula make up spesial setelah menganalisa kulit Lisa. Make up tersebut warnanya sama persis dengan kulit lisa sehingga saat digunakan akan menciptakan ilusi warna kulit seperti aslinya.
Dibantu komputer, dokter kulit menerapkan make up pada kulit Lisa.
Setelah prosedur terapi selesai, warna kulit Lisa terlihat seperti kulit normal umumnya. Lisa mengaku ia merasa bahagia dan dapat menjadi dirinya sendiri.
"Ini terasa benar-benar fantastis. Untuk bisa melihat senyum di wajah kakak saat dia melihat saya benar-benar menghangatkan hati dan jiwa," tutup Lisa.
(up/up)











































