Kulit Bocah 5 Tahun Ini Melepuh Akibat Sindrom Langka

True Story

Kulit Bocah 5 Tahun Ini Melepuh Akibat Sindrom Langka

- detikHealth
Kamis, 25 Sep 2014 08:33 WIB
Kulit Bocah 5 Tahun Ini Melepuh Akibat Sindrom Langka
Jakarta - Ibnu Zakaria (33) tak mengira bahwa anaknya yang berumur 5 tahun, Ba'adila Ammar, menderita penyakit langka. Ia mengira bahwa kondisi yang dialami putranya tersebut tak lebih dari flu singapura.

"Jadi Ammar sempat panas badannya. Besoknya kita bawa ke dokter dengan keluhan panas, dan muncul bintik kemerahan. Gejala awalnya kan bercak-bercak, dokter akhirnya mendiagnosis sebagai flu singapura," tutur pria yang akrab disapa Ibe tersebut kepada detikHealth, seperti ditulis Kamis (25/9/2014).

Setelah diberikan pengobatan, panas Ammar tak juga turun. Bahkan mulai muncul bekas-bekas seperti melepuh di kulitnya. Mulai dari tangan, wajah hingga bibir dan mulutnya. Akibatnya Ammar sulit untuk makan dan minum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibe pun kembali membawa Ammar ke RS Zahirah Depok, Rabu (12/9). Hanya saja, diagnosis pertama soal flu singapura ternyata keliru. Ammar pun didiagnosis mengidap sindrom stevens-johnson yang gejalanya mirip dengan flu singapura. Tak sanggup menangani, Ammar pun akhirnya dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap.

"Gejalanya mirip flu singapura. Tapi anak saya mulut, kulit tangan dan wajahnya kena juga. Makan minum sakit, makanya saya ingin langsung diinfus takut dia kekurangan cairan," tutur Ibe lagi.

Akhirnya dokter pun merujuk Ammar ke RS Mitra Keluarga Depok. Disana, Ammar ditangani oleh tim dokter yang beranggotakan 4 orang yakni dokter anak, dokter kulit, dokter THT dan dokter mata.

"Soalnya pecah-pecahnya sudah parah. Sudah ke mata, matanya nggak bisa kebuka. Ada cairan jadinya lengket. Ke mulut, telinga, bahkan sampai kemaluan. Makan dan minum susah, harus diinfus. Buang air juga sakit," ujar Ibe lagi.

Pria yang berprofesi sebagai karyawan swasta tersebut pun mencari tahu apa penyebab anaknya terserang sindrom langka tersebut. Setelah berbincang dengan tim dokter, disebutkan bahwa kemungkinan besar Ammar terserang sindrom stevens-johnson karena reaksi alergi terhadap obat tertentu.

Ibe menuturkan bahwa ketika pertama kali sakit dan didiagnosis sebagai flu singapura, Ammar juga sedang menjalani pengobatan rawat jalan untuk penyakit saraf di kepalanya. Kala itu, Ammar mempunyai obat wajib sebanyak 3 buah, ditambah 4 buah obat lagi untuk mengobati gejala flu singapura. Totalnya, Ammar saat itu mengonsumsi 7 buah obat.

"Kemungkinan memang karena salah satu obat sarafnya ya. Tapi nggak tahu juga karena kata dokter penyakit ini belum diketahui secara jelas penyebabnya. Bisa apa aja. Bahkan katanya obat pereda nyeri biasa seperti paracetamol juga bisa jadi pemicu," tuturnya lagi.

Secondhand for Life

Kondisi keluarga Ibe yang sedang didera masalah membuat teman-temannya dari Alumnus Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta angkatan 1999 pun tergerak. Salah satu temannya menghubungi Secondhand for Life, komunitas galang dana dengan menjual barang-barang bekas yang tak lagi terpakai.

Marissa, salah satu co-founder Secondhand for Life mengatakan bahwa dirinya menerima info soal Ammar dari salah satu rekan yang sering mendukung kegiatannya. Dirasa tepat dan sesuai dengan tujuan komunitasnya, ia dan teman-temannya memutuskan untuk membuat garage sale yang hasil penjualannya akan didonasikan untuk Ammar.

"Pertama kali Oktober 2013 lalu, kami jualan barang bekas yang sudah tidak terpakai seperti sepatu, tas, baju dan lainnya dan seluruh hasilnya didonasikan untuk yang membutuhkan, dalam hal ini Ammar sebagai pasien sindrom stevens-johnson," tutur Marissa.

Dilanjutkan Marissa bahwa ini adalah keempat kalinya program galang dana lewat penjualan barang bekas dilakukan oleh komunitasnya. Menurutnya, komunitasnya hadir bagi mereka yang ingin berdonasi kepada yang membutuhkan namun kekurangan uang tunai.

"Jadi kita sebar dropbox di beberapa tempat. Bisa dilihat informasinya di blog kita secondhand4life.blogspot.com. Acaranya akan dilaksanakan Sabtu dan Minggu, 4-5 Oktober 2014 dari pukul 12 siang hingga 9 malam, tempatnya di Treeangelo Coffee, Kemang," urai Marissa lagi.

Saat ini Ammar sudah keluar dari rumah sakit dan kembali ke rumah. Ibe mengatakan bahwa ia bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh teman dan orang-orang yang turut membantu maupun mendoakan kesembuhan putranya.

"Sudah keluar dari rumah sakit. Cuma kan masih harus recovery, bercak-bercak melepuhnya itu masih harus dihilangkan," pungkasnya.

(rsm/up)

Berita Terkait