Sindrom Langka Bikin Rambut Bocah Berdarah Asia Ini Pirang Seperti Bule

Sindrom Langka Bikin Rambut Bocah Berdarah Asia Ini Pirang Seperti Bule

- detikHealth
Sabtu, 08 Nov 2014 13:08 WIB
Sindrom Langka Bikin Rambut Bocah Berdarah Asia Ini Pirang Seperti Bule
(Foto: Christine Cheung)
Sydney -

Orang tua masa kini kerap mengecat rambut anaknya menjadi pirang atau seperti orang bule agar terlihat keren. Akan tetapi pasangan keturunan Tionghoa ini justru merasa kesal tiap kali ditanya tentang putra pertama mereka, karena rambutnya pirang.

Christine Cheung dan suaminya, Aaron sama-sama keturunan Tionghoa serta berambut hitam layaknya orang Asia lainnya. Akan tetapi anak pertama mereka, Lucas memiliki rambut pirang seperti keturunan Kaukasia. Hampir setiap hari orang-orang menanyakan apakah Lucas anak mereka atau bukan.

"Butuh waktu 1,5 tahun untuk mengetahui bahwa Lucas mengidap penyakit, dan ini langka. Dokter tak pernah mendengar kasus semacam ini," tutur Christine seperti dikutip dari berbagai sumber, Jumat (7/11/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lucas ternyata mengidap penyakit bernama 'tricho hepato enteric syndrome'. Kasus semacam ini baru dilaporkan sebanyak 44 kali di penjuru dunia. Uniknya, gejala utama dari sindrom ini adalah diare akut, penurunan sistem kekebalan dan rambut pirang.

Kisah berawal dari Lucas yang lahir secara prematur dua tahun lalu. Saat itu usia kandungan Christine baru 32 minggu. Sejak itu mereka harus menjalani berbagai tes, namun tak kunjung ada titik terang hingga 1,5 tahun kemudian.

Setelah tahu apa yang dialami Lucas, Christine dan Aaron pun masih kebingungan karena saking sedikitnya informasi tentang penyakit ini. Di Australia, tempat mereka tinggal, hanya ada dua penderita sindrom ini, termasuk Lucas. Sedangkan di luar Australia, ada tujuh keluarga saja yang diketahui mengalami 'tricho hepato enteric syndrome' ini.

"Kami pun sempat mengunjungi keluarga yang memiliki keadaan yang sama dengan Lucas itu. Kami merasa beruntung karena tidak sendiri. Tapi tampaknya kamilah satu-satunya keluarga Asia yang memiliki sindrom semacam ini di Australia," ungkap Christine (32).

Dalam kesehariannya, Lucas kesulitan untuk mengunyah makanannya sendiri. Ia juga mengalami diare sebanyak 30-45 kali sehari. Kendati begitu Christine mengatakan belakangan gejala putranya sudah mulai bisa dikendalikan.

Yang membuat Christine super jengkel adalah pertanyaan-pertanyaan dari orang asing yang mengetahui perbedaan warna rambut mereka. Hampir tiga kali dalam sehari, Christine ditanya ada apa dengan rambut anaknya, apakah Lucas benar-benar putranya, atau mengapa ia terlahir dengan rambut yang berbeda seperti itu.

"Pernah suatu ketika kami sedang makan di restoran. Tiba-tiba ada seseorang menghampiri kami dan langsung menanyakan mengapa Lucas berambut pirang. Bahkan tanpa mengucap halo. Mungkin kalau mereka bertanya sopan, saya akan menjawabnya dengan baik. Tapi kalau kasar seperti ini, siapa yang tidak jengkel?" paparnya.

Namun dari situ, Christine bertekad untuk membantu ibu-ibu lain yang memiliki anak berkebutuhan khusus seperti Lucas. "Saya ingin membantu karena saya telah merasakannya. Kami hanya ingin diperlakukan sama seperti orang lain," pintanya.

Wanita berumur 32 tahun itu juga bersyukur makin hari kondisi Lucas makin membaik. Baik Christine maupun Aaron pun memperlakukan Lucas sama seperti anak-anak pada umumnya. Mereka suka mengajaknya jalan-jalan, bahkan Christine sengaja memberi potongan rambut yang trendi pada Lucas agar anaknya tetap percaya diri.

(lil/up)

Berita Terkait