Beberapa hari setelah Madison meninggal, tim medis mengatakan Madison meninggal karena infeksi bakteri Neisseria Meningitidis. "Ia terlihat baik-baik saja pada hari minggu, bahkan ia sempat bermain bersama kami, tapi pada sore hari ia mulai mengeluhkan sakit kepala," ucap teman Mediosn, Devan Rook(18) dikutip dari berbagai sumber, Senin (13/4/2015)
Baca juga : Mengenal Meningitis, Penyakit yang Merenggut Tawa Olga Syahputra
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengenang Madison, teman-temannya menggelar aksi peduli dengan menggunakan pakaian berwarna pink, meletakan beberapa vas bunga cantik di atas meja Madison serta menyalakan lilin di lapangan sambil berdoa.
Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala infeksi bakteri Neisseria umumnya ditandai dengan demam mendadak, ruam memar, leher kaku, dan sakit kepala. Saat masuk ke dalam tubuh, bakteri Neisseria akan menyerang dan menutupi selaput otak dan sumsum tulang belakang. Meski ada laporan penduduk yang terinfeksi bakteri ini meningkat, Dinas Kesehatan di Virginia memastikan infeksi bakteri tersebut belum mewabah.
Bakteri Neisseria dapat menular melalui udara ketika seseorang bersin atau batuk. Untuk itu, Dinas Kesehatan Virginia menekankan pentingnya mencuci tangan sesering mungkin dan rutin memeriksa kesehatan.
Baca juga : Kejamnya Meningitis, Meninggal atau Cacat
(rdn/vit)











































