Saat duduk di bangku sekolah dasar (SD) Megan kerap dibully gemuk meskipun kenyataannya tubuh Megan tidak terlalu tambun. Ia bahkan diejek tidak akan bisa ikut olahraga panjat tebing karena badannya yang terlalu berat. Bullying yang ia alami kerap berlanjut sampai ia berusia 12 tahun.
Sejak berusia 17 tahun, ia hanya mengonsumsi sebutir apel sehari dan jika lapar Megan hanya minum diet coke dan mengunyah permen karet. Berat badannya pun hanya 24 kg. Untuk menurunkan berat badannya, Megan pun tak segan mengonsumsi obat pencahar yang malah membuat ususnya prolaps hingga harus dioperasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Perry Andrew, Bodybuilder yang Dulunya Berbadan Kerempeng Akibat Anoreksia
Walaupun sudah berhasil mencapai bobot yang normal, Megan masih punya masalah dengan payudaranya. Sebab, anoreksia membuat payudaranya besar sebelah, satu bercup DD sedangkan payudara lainnya bercup B. Untuk mengatasinya, Megan menjalani operasi pembesaran di salah satu payudaranya.
Berhasil, kini Megan bisa memiliki payudara yang proporsional dengan berat badan yang normal pastinya. Perjuangan megan selama 2,5 tahun melawan anoreksia membuatnya kini sukses menjadi model untuk salah satu perusahaan bedah kosmetik.
"Saya gembira dengan hasil yang dicapai Megan. Ia berhasil sembuh dari anoreksianya dan kepercayaan dirinya bisa meningkat melalui operasi yang kami lakukan. Kami harap Megan bisa menjalani hidupnya saat ini dengan lebih baik lagi," kata ahli bedah Megan, Adam Kalecinski.
Baca juga: Tips Menaikkan Berat Badan untuk si Kurus
(Radian Nyi Sukmasari/AN Uyung Pramudiarja)











































