Tanpa Dibius, Pria Ini Jalani Operasi Otak Sambil Bernyanyi Tenor

True Story

Tanpa Dibius, Pria Ini Jalani Operasi Otak Sambil Bernyanyi Tenor

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Rabu, 19 Agu 2015 11:35 WIB
Tanpa Dibius, Pria Ini Jalani Operasi Otak Sambil Bernyanyi Tenor
Foto: YouTube
Utrecht - Tak ingin kehilangan kemampuannya bernyanyi tenor, pria ini diminta dokter untuk tetap melantunkan suaranya saat otaknya tengah dibedah.

Beberapa waktu lalu seorang penyanyi tenor kenamaan asal Slovenia, Ambroz Bajec-Lapajne didiagnosis dengan Glioblastoma multiforme (GMB), salah satu jenis tumor otak yang paling agresif. Pria ini kemudian diberitahu bahwa lebih dari 90 persen pasien GMB akan meninggal dalam kurun tiga tahun selepas diketahui diagnosisnya. Untuk itu ia harus secepatnya dioperasi. Operasi otak Ambroz pun digelar di University Medical Center Utrecht, Belanda, pada bulan Juni tahun lalu.

Baca juga: Bocah Bangun dari Koma Setelah Sang Ibu Nyanyikan Lagu Adele

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untungnya tim dokter yang akan membedah otak Ambroz memahami kekhawatiran pria ini. Sebab craniotomy atau prosedur di mana salah satu tulang tengkorak pasien harus diambil agar otak pasien dapat dijangkau diakui bisa menimbulkan efek samping tertentu.

Bagi Ambroz, craniotomy bisa berujung pada hilangnya kemampuan pria ini untuk bernyanyi tenor, dan ini tentu akan mengancam karir yang ia bangun susah payah selama ini.

Untuk itu tim dokter bedah yang menanganinya menyarankan agar Ambroz tetap bernyanyi sepanjang operasi. Ambroz kemudian memutuskan membawakan salah satu karya komposer Franz Peter Schubert bertajuk 'Gute Nacht' saat sedang dibedah.

Selain diminta bernyanyi, tim dokter juga mengoperasi otak Ambroz tanpa memberinya obat bius. Dengan membuat Ambroz tetap terjaga, mereka dapat terus memantau kemampuan otak pasien untuk memvokalisasi perubahan nada saat ia bernyanyi.

Ketika operasi berlangsung, Ambroz dilaporkan tetap bisa membawakan lagunya dengan baik. Akan tetapi di pertengahan prosedur, Ambroz sempat kehilangan fokus. Terlihat suaranya ikut melemah dan wajahnya tampak melorot.

Tak sampai dua menit, Ambroz sudah bisa kembali fokus. "Saya tak menyangka kemampuan tenor saya mampu membantu menyambungkan otak saya walaupun sekejap, karena saya tak dapat mengendalikan lidah, apalagi memvokalisasikan nada," tuturnya seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (19/8/2015).

Namun sejak saat itu, Ambroz dinyatakan pulih. Video operasi Ambroz pun diunggah pria ini ke akun YouTube-nya dan mendapatkan banyak respons positif.

Baca juga: Wanita Ini Bisa Bernyanyi Tapi Sulit Bicara

Bukan kali ini saja pasien tumor otak dibedah tanpa bius dan dibiarkan beraktivitas seperti biasa. Tahun lalu, seorang pria asal Brazil bernama Anthony Kulkamp Dias (33) menjalani operasi pengangkatan tumor otak sembari bermain gitar. Kebetulan tumor yang dialami Anthony mengenai bagian otaknya yang bertugas mengontrol sistem indera, gerak dan ucapan.

Satu bulan setelahnya, seorang pria berumur 47 tahun asal Tiongkok juga sengaja dibuat sadar selama operasi pengangkatan tumor. Selama operasi berlangsung, si pasien diminta membaca berita-berita dari tablet PC yang disediakan, membaca puisi, juga mengecek harga saham kala itu.

Dalam rekaman yang disiarkan Shenzen TV, bahkan terlihat sesekali si pasien bercakap-cakap dengan dokter yang mengoperasinya. Membuat si pasien sadar selama operasi bukan tanpa alasan. Sebab, tumor yang dimiliki si pria terletak di dekat area Broca di otak.

"Area broca adalah bagian dari otak yang berhubungan dengan kemampuan bicara. Untuk itu, kami ingin membuat ia tetap terjaga dan terus berbicara supaya kami memastikan tidak merusak area tersebut," kata salah satu anggota tim bedah.

(lll/vit)

Berita Terkait