Orang tua Aaron, Elisabeth dan Ian lantas dibuat bingung dengan perilaku anaknya itu yang tak pernah kenyang. Hingga bobot Aaron mencapai lebih dari 37 kg. Sempat diperiksakan ke dokter, tapi Aaron dikatakan baik-baik saja.
Semua pemeriksaan termasuk MRI (Magnetic Resonance Imaging) juga dilakukan karena dikhawatirkan Aaron terkena tumor otak. Beruntung, hasilnya negatif. Hingga suatu malam, Aaron yang masih memiliki nafsu makan tinggi, kesulitan bernapas. Dikatakan Elisabeth, putranya itu akan bernapas dengan cepat, lalu tersengal, kemudian berhenti sesaat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya sempat membawanya ke UGD (Unit Gawat Darurat) tapi dokter lagi-lagi mengatakan Aaron baik-baik saja. Akhirnya saya mengikuti saran teman untuk merekam napas Aaron saat malam. Saya juga mencari informasi tentang gejala yang dialami Aaron dan itu merujuk pada sindroma ROHHAD. Setelah mengetahui kondisi Aaron, dokter melakukan pemeriksaan lagi dan saat itu ia didagnosis sindroma ROHHAD," kata Elisabeth.
Baca juga: Lahir dengan Kondisi Langka, Bayi Ini Selalu Lapar dan Tak Pernah Kenyang
dr Guftar Shaikh, spesialis endokrinologi anak di Royal Hospital for Children, Glasgow mulai melakukan pengobatan. Saat ini, Elisabeth dan Ian juga harus membatasi konsumsi makanan Aaron sebanyak 800 kalori sehari. Kini, Aaron juga harus menggunakan tabung oksigen guna membantunya bernapas.
Menurut Elisabeth, kondisi putranya yang obesitas kerap mengundang sindiran dari orang lain yang tak tahu keadaan Aaron sesungguhnya. Mereka mengira Elisabeth sengaja membiarkan putranya itu banyak makan hingga mengalami obesitas. Sindiran dan tatapan aneh pada Aaron serta orang tuanya kerap terjadi ketika mereka tengah pergi ke luar rumah.
"Semua orang akan menganggap saya sengaja membiarkan Aaron gemuk. Saya juga sering dicap sebagai ibu yang jahat karena tega membiarkan anaknya obesitas. Itu sungguh kejam dan menyakitkan," kata Elisabeth kepada Scottish Daily Record dan dikutip pada Sabtu (12/9/2015).
Untuk meningkatkan kesadaran akan sindroma ROHHAD, kakak Aaron, Lauren (10) sedang menggarap proyek lagu di mana ia akan membawakan single berjudul 'Light The World For You'. Lewat lagu ini, Lauren berharap masyarakat bisa lebih peduli pada sindroma ROHHAD. Sementara, Elisabeth dan Ian baru saja mendirikan ROHHAD Association.
Mereka berharap asosiasi ini bisa menjadi wadah bertukar informasi bagi orang tua yang anaknya mengidap sindroma ROHHAD. Mereka juga menggalang dana untuk mendorong penelitian tentang sindrom yang memang belum ditemukan obatnya ini.
"Selama 2,5 tahun terakhir Aaron harus berjuang melawan penyakitnya. Ia sempat beberap akali masuk RS karena pneumonia. Ia harus melawan rasa laparnya dan kami membantu dia dengan banyak mengalihkan perhatiannya. Meski begitu, Aaron selalu tersenyum dan semangat," kata Elisabeth.
Baca juga: Prinsip Beri Makan 'yang Penting Anak Kenyang' Dinilai Salah dan Tak Sehat (rdn/up)












































