Namun dugaan mereka keliru. Matt melihat ada yang berbeda pada keduanya sejak menginjak usia 18 bulan.
"Ayah dan ibu kami seringkali membawa mereka ke toko untuk membeli majalah. Olly akan memilih (majalah) Thomas The Tank Engine atau majalah untuk anak laki-laki lainnya. Tapi Joe memilih majalah bergambar peri atau sesuatu yang berwarna pink," paparnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masa kecil Joe dan Olly (Foto: Matt Downes) |
Hal ini makin terlihat dari hari ke hari. Di usia dua tahun, Joe benar-benar hanya meminta mainan berwarna pink, termasuk boneka bayi. Untuk urusan kostum, Joe selalu ingin kostum bling-bling sedangkan Olly lebih memilih kostum Batman.
Begitu juga saat mereka mulai masuk sekolah di usia tiga tahun. Dari hasil penyelidikan Matt dengan menanyai guru-guru mereka, Olly dilaporkan lebih banyak bermain di luaran bersama anak laki-laki lainnya. Sedangkan Joe selalu mengenakan baju bling-bling, dan lebih akrab dengan teman-teman perempuan.
Namun di awal perubahan itu, Matt mengira Joe hanya lebih kreatif dan lebih tertarik pada hal-hal berbau seni, yang bisa jadi menurun dari ibunya, Rosie.
Baca juga: Baru Berumur 3 Tahun, Sudah Mau Ganti Kelamin
Hingga akhirnya saat Natal, Matt dan Rosie memutuskan untuk melakukan sesuatu. Mereka sengaja membeli kado-kado yang digemari anak laki-laki, dan di situ jelas Joe tak menginginkan kado-kado itu.
Mereka harus memberitahu seluruh kerabat dan teman-teman mereka agar membelikan hadiah yang diinginkan Joe. Meski awalnya sedikit kesulitan, hampir seluruh orang di sekitaran mereka mulai menerima keadaan Joe saat ia menginjak usia 4 tahun.
Joe pun mulai berani berangkat ke sekolah dengan mengenakan baju untuk anak perempuan. Perilaku Joe juga semakin vokal ketika anak ketiga mereka lahir, Bella. Kepada kedua orang tuanya, Lily menginginkan nyaris semua hal yang dimiliki Bella. Bahkan Joe mulai aktif berlatih balet.
Lama-kelamaan mereka menganggap serius apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh Joe. Pulang berlibur dari Mesir pada bulan April lalu, pasangan ini berencana membawa Joe ke sebuah klinik yang memiliki spesialisasi dalam hal disforia gender, yaitu Tavistock and Portman Centre. Namun mereka harus masuk daftar tunggu selama enam bulan.
Pada bulan Juli, keluarga ini berlibur lagi ke Majorca. Tak disangka di sanalah Joe mulai memperkenalkan dirinya dengan nama baru, yaitu Lily. Matt tentu tak lantas bisa menerimanya begitu saja.
"Saya seperti kehilangan seorang anak laki-laki. Berat sekali tapi ini berbeda dengan rasanya ditinggal mati," tutur Matt seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (8/10/2015).
Selain Matt, rupanya saudara kembar Joe juga merasa shock dengan perubahan ini. Tapi tidak dengan putra mereka lainnya, Olly. Setelah melihat kembarannya berubah menjadi anak perempuan, Matt melihat perubahan pada perilaku Olly.
"Ia sering murung, dan bahkan pernah mengeluh kepada Rosie bahwa ia telah kehilangan saudaranya. Di depan teman-temannya, ia jadi bersikap dan berbicara lebih maskulin untuk menunjukkan bahwa ia bukan anak perempuan," kata Matt.
Lain halnya dengan Bella, yang dapat menerima Lily sebagai kakak perempuannya dengan cepat.
Pasangan ini akhirnya bisa membawa Joe atau Lily menemui terapis di Portman and Postman Centre pada bulan September lalu. Menurut mereka, bila Lily tetap memperlihatkan perilaku yang sama sampai usianya memasuki 11-12 tahun, terapis menyarankan agar Lily diberi obat penahan hormon untuk mencegahnya mengalami pubertas.
Bahkan terapis sudah memikirkan apa saja yang harus dipersiapkan saat Lily menginjak usia 16 tahun. Jika memang Lily benar-benar ingin menjadi perempuan seutuhnya, di usia itu ia akan mulai diarahkan untuk mengonsumsi hormon perempuan, dan di usia 18 tahun, ia dipersilakan untuk memutuskan apakah akan menjalani operasi kelamin atau tidak.
Meskipun awalnya shock, Matt dan istrinya akhirnya bisa menerima serta mendukung keputusan Lily.
Baca juga: Kisah Ganti Kelamin Transeksual Termuda di Dunia
Disforia gender merupakan suatu kondisi di mana seseorang merasa tidak berada pada tubuh dan jenis kelamin yang benar. Semisal anak laki-laki yang merasa dirinya anak perempuan, maupun sebaliknya. Gejalanya memang bisa muncul di usia yang sangat muda. Tapi tak semua orang yang mengalami disforia gender ingin menjalani operasi ganti kelamin. (lll/vit)












































Masa kecil Joe dan Olly (Foto: Matt Downes)