Inilah yang terjadi pada Colton Fougner. Menurut sang ibu, Jennifer, Colton pertama kali menunjukkan gejala yang mencurigakan dua hari setelah Natal lalu. Saat itu Colton terlihat lebih rewel dari biasanya.
Akan tetapi Jennifer mengabaikan gejala ini karena anak-anak memang mudah mengalami perubahan mood. "Saya tak pernah mengira itu adalah kondisi serius. Saya paling hanya perlu memberinya obat kalau memang sakit," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka (dokter, red) memang memeriksa perutnya, tetapi dibilangnya ada masalah dengan telinganya," keluh Jennifer seperti dikutip dari Williston Herald, Selasa (16/2/2016).
Hal lain yang ditemukan Jennifer adalah putranya tak lagi buang air kecil, bahkan hingga tiga hari lamanya. Khawatir terjadi hal yang tak diinginkan, Jennifer memutuskan kembali ke IGD dan meminta dilakukan CT scan untuk Colton.
Baca juga: Kena Kanker Prostat, Apakah Seorang Pria Bisa Jadi Mandul?
Barulah dari situ ketahuan jika ada gumpalan sebesar kepalan tangan orang dewasa di dekat selangkangan Colton. Pasca temuan ini, Colton langsung diterbangkan ke Fargo, North Dakota untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dan 1-2 hari kemudian, pasangan ibu dan anak ini dirujuk ke Mayo Clinic di Minnesota.
Tepat pada tanggal 4 Januari lalu, tim dokter dari Mayo Clinic memastikan Colton mengidap dengan kondisi yang disebut embryonal rhabdomyosarcoma stadium 2. Ini adalah salah satu jenis langka dari kanker prostat. Lebih langka lagi karena usia Colton masih 15 bulan.
Kini Jennifer menghabiskan waktunya untuk merawat sang putra, terutama rutin membawa putranya ke sebuah rumah sakit di Bismarck, North Dakota untuk menjalani kemoterapi. Seiring berjalannya waktu, mereka kini dihadapkan pada persoalan finansial karena harus bolak-balik mengantar Colton kemoterapi, belum termasuk untuk melunasi biaya pengobatan yang dibutuhkan si kecil.
Untunglah sebuah acara penggalangan dana digelar oleh sebuah komunitas sosial bernama Thrivent Action Team beberapa waktu lalu. Seluruh dana yang terkumpul akan diberikan kepada keluarga Fougner, termasuk biaya yang dibutuhkan Colton untuk menginap selama dua bulan di Mayo Clinic dan menjalani terapi radiasi.
Colton tetap terlihat ceria meski ia merasakan ketidaknyamanan karena harus dipasangi kateter dan kehilangan nafsu makan akibat kemoterapi yang dijalaninya.
Namun yang paling melegakan Jennifer adalah prognosis Colton yang menjanjikan. "Dokter bilang ia akan membaik dan untungnya mereka menemukan kanker ini sebelum menyebar kemana-mana," tutupnya.
Baca juga: Kelamaan Membujang, Efeknya ke Sperma dan Kanker Prostat?
Sebelum Colton, ada pula seorang anak bernama Jack Bristow yang disebut-sebut sebagai pasien kanker testis termuda di dunia, yaitu ketika usianya baru menginjak 9 tahun. Beruntung setahun kemudian Jack dinyatakan sembuh setelah lima bulan penuh menjalani pengobatan secara intensif. (lll/vit)











































