Kondisi tersebut diketahui pasangan Dustin Yoder dan Sierra Yoder selaku orang tua bayi ketika melakukan cek USG di usia kehamilan 20 minggu. Saat mengetahuinya mereka merasa terpukul dan sempat berencana untuk melakukan terminasi kehamilan, tapi kemudian diurungkan.
"Dari awal sampai akhir saya terus memiliki firasat semuanya oke, semua akan baik-baik saja," kata Dustin seperti dikutip dari Foxnews, Senin (27/6/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun di luar dugaan waktu berlalu dan Bentley tumbuh layaknya seperti bayi normal. Ia menyusu, menangis, dan mengeluarkan celotehan-celothan.
Baca juga: Penyebab Anak Hydrochepalus dan Microcephalus
Sampai pada akhirnya dr John Meara dari Boston Children's Hospital menyanggupi untuk melakukan operasi terhadap kondisi Bentley. dr Meara telah menyelesaikan latihannya terhadap model tiga dimensi khusus Bentley sehingga ia punya prediksi berapa besar massa otak yang harus ditangani.
Dokter menjelaskan adalah hal yang sangat sulit untuk memperbaiki kecacatan ensefalokel. Pada beberapa kasus bagian yang 'berlebih' biasanya terpaksa dibuang agar otak bisa dimasukan ke dalam tengkorak, namun pada Bentley bagian otak yang di luar adalah bagian penting untuk fungsi kognitif.
"Kami sudah banyak menangani kasus ensefalokel di masa lalu tapi tak pernah kami mendapati kasus di mana banyak jaringan otak fungsional yang harus dilindungi, taruh kembali di dalam kranium, dan tutup. Kasus ini menyimpan tantangan unik," kata dr Meara.
Prosedur operasi berlangsung selama 5 jam dan selama dua hari setelahnya kondisi tubuh Bentley masih lemah dan lesu. Pada tahap ini dokter tak tahu pasti akan seperti apa tumbuh kembang Bentley.
"Saya optimis bahwa Bentley akan memiliki hidup yang berharga," pungkas dr Mark Proctor yang juga terlibat dalam operasi.
![]() |












































