Cerita Pasien Leukemia dan 'Hobi' Konsumsi Makanan Instan di Masa Lampau

True Story

Cerita Pasien Leukemia dan 'Hobi' Konsumsi Makanan Instan di Masa Lampau

Puti Aini Yasmin - detikHealth
Minggu, 05 Feb 2017 06:37 WIB
Cerita Pasien Leukemia dan Hobi Konsumsi Makanan Instan di Masa Lampau
Foto: Puti Aini Y
Jakarta - Gadis bernama Nadya Rachmayanti ini didiagnosis kanker darah. Ia mengisahkan sejak kecil dirinya 'hobi' mengonsumsi makanan instan.

"Aku waktu kecil sehari bisa makan mi instan sampai tiga kali. Aku juga suka makan nugget, sosis karena kupikir mudah tinggal makan," ucap Nadya saat berbincang detikHealth, di sela-sela World Cancer Day (WCD) bertemakan 'Kita bisa. Aku bisa' di Tribeka, Central Park, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Nadya menambahkan, saat berusia 9 tahun tubuhnya amat kurus dan pucat. Bahkan, ia sampai disebut 'mayat hidup'. Nadya pun periksa ke dokter dan saat itu ia didiganosis rematik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama satu minggu pun Nadya sempat melalukan perawatan khusus jantung. Tapi, kemudian diketahui bahwa jantung Nadya baik-baik saja. Ia lantas dirujuk ke dokter spesialis onkologi dan diketahui kadar hemoglobinnya amat rendah.

Baca juga: Meski Mudahkan Kemo Pasien Leukemia Anak, Tapi Mesin Apheresis Masih Terbatas

"Hb aku cuma tiga, seharusnya 12. Tapi aku nggak pernah mimisan dan pingsan jadi dokternya bingung gitu," imbuh Nadya.

Setelah pemeriksaan tersebut, ia mendapat rujukan ke RS Cipto Mangunkusumo untuk melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang. Selain itu ia juga mendapatkan transfusi darah sebanyak dua kantong.

"Hasil BMP (bone marrow puncture) menunjukkan aku kena leukemia, masih stadium awal," kata Nadya.

Setelah menjalani perawatan intensif selama dua bulan di rumah sakit, Nadya diperbolehkan pulang. Namun tak sampai di situ, Nadya masih harus menjalani kemoterapi selama dua tahun.

Nadya mengatakan sempat 'bandel' saat kembali masuk sekolah. Saat itu ia masih juga mengonsumsi mi dan makanan instan lainnya yang dijual di kantin sekolah.

"Sebenarnya aku nggak boleh makan (makanan instan) lagi. Di rumah mama nyiapin semua makan sendiri, nggak ada makanan instan lagi pokoknya," ucapnya.

Selain itu, ia mengungkapkan perasaan senang karena selalu didukung oleh teman-temannya. "Temen juga bantu ngingetin nggak boleh makan ini dan itu he he he," pungkas Nadya.

Baca juga: Menyentuh! Perjuangan Bocah dengan Leukemia Tempuh 400 Km untuk Berobat

(rdn/vit)

Berita Terkait