Ketika itu umur anak masih dua bulan dan Rizwan bersama istrinya, Desy Pujiarsi (36), curiga karena mata buah hati mereka terliihat berkilau di bawah cahaya lampu. Sesuatu yang dideskripsikan Desy seperti mata kucing.
Baca juga: Dijuluki Eyeborg, Begini Nih Penampilan Pria dengan Mata Bionik
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang tidak diketahui oleh Rizwan dan Desy saat itu adalah ternyata protesa yang dipakai anak kurang cocok. Mata sang anak sering mengeluarkan cairan berwarna hijau yang berbau.
Beberapa kali berganti-ganti mata palsu namun hasilnya tetap kurang memuaskan. Akhirnya karena merasa tidak tega melihat anak terus menderita Rizwan pun bertekad membuat mata palsunya sendiri yang terbaik untuk anak.
"Ya karena kasian ngeliat anak saya. Dia walaupun bayi kadang kan suka ngucek-ngucek mata itu keluar langsung beleknya yang hijau. Banyak juga orang melihat setiap kita kemana karena bentuk matanya itu kan enggak sama," kata Rizwan.
"Saya ingin bikin sendiri. Saya cobain jadi okularis karena selama ini enggak bisa ada yang bisa bikin semirip (mata asli -red) itu," lanjutnya.
Salah satu contoh mata palsu yang dibuat Rizwan. (Foto: Firdaus Anwar) |
Di kediamannya Rizwan pun membangun laboratorium khusus untuk membuat mata palsu lengkap dengan peralatan dan bahan yang dibutuhkan. Belajar dari internet ia berusaha sendiri dan berkali-kali gagal.
Sampai akhirnya Rizwan meminta tolong kepada seorang ahli okularis dari Inggris. Di luar dugaan okularis yang diketaui bernama John Pacey-Lowrie tersebut merespons permintaan Rizwan dan terbang ke Indonesia untuk mengajari tekniknya langsung.
"Jadi memang banyak yang direvisi. Bahannya dikasih tahu, kalau akrilik ini enggak bisa sembarangan harus yang khusus. Tadinya kita pakai akrilik juga sama yang buat mata tapi beda kualitas," kata Rizwan.
Setelah mendapat pelatihan dari John Rizwan pun berhasil menciptakan mata palsu berkualitas pertamanya untuk sang buah hati. Dari sana dengan bahan dan peralatan yang sudah ada Rizwan pun berusaha untuk membantu orang lain dan menjadi seorang okularis penuh waktu.
"Kita ngeliat orang lain mata palsunya kok kurang sama, kasian jadi kaya ingat ke anak sendiri. Enggak ada yang ngasih tahu, enggak ada yang bisa bikinin lebih bagus. Makanya kita mau bantuin orang," pungkas Desy.
Maya (19) salah satu pasien yang dibuatkan mata palsunya oleh Rizwan. (Foto: Firdaus Anwar) |
Baca juga: Potret Selfie Iseng Para Pengguna Mata Palsu (fds/up)












































Salah satu contoh mata palsu yang dibuat Rizwan. (Foto: Firdaus Anwar)
Maya (19) salah satu pasien yang dibuatkan mata palsunya oleh Rizwan. (Foto: Firdaus Anwar)