"Saya sudah masuk dunia bela diri sejak usia tiga tahun dengan ayah yang menjadi pelatihnya. Ini sudah mengalir di darah saya," kata Jewelianna seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (28/3/2018).
Bagi Jewelianna olahraga bela diri telah membantunya dalam banyak hal. Ia mengaku bisa lebih percaya diri, disiplin, dan terutama mengatasi ancaman kelumpuhan ketika dirinya terlibat dalam kecelakaan lalu lintas November 2015 lalu.
Saat itu mobil Jewellianna ditabrak oleh kendaraan lain yang menerobos lampu merah dengan kecepatan tinggi. Pemeriksaan darurat di rumah sakit menunjukkan beberapa tulang Jewellianna patah termasuk juga ada tiga hernia di tulang belakangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para dokter melakukan beberapa tes dan ketika hasilnya keluar saya diminta untuk tidak bergerak sedikitpun. Saya mulai diberikan infus dan morfin karena tidak boleh lagi makan atau minum," kenang Jewelianna.
Saat itu dokter memberitahu Jewellianna bahwa dirinya mungkin bisa bergerak namun tidak bisa kembali aktif bela diri.
"Saya jatuh dalam depresi, orang tua saya menemani saya berdoa dan menangis setiap hari," ungkap Julianna.
"Pada hari keempat hasil tes terakhir keluar dan ternyata saya tidak membutuhkan operasi cukup banyak terapi fisik. Kata dokter kalau tulang belakang saya tidak cukup fleksibel sewaktu kecelakaan mungkin saya sudah kehilangan semuanya," lanjutnya.
Selama beberapa bulan kedepan Jewellianna menggunakan teknik meditasi dan bela diri sebagai terapinya. Ia kini sudah kembali aktif berkompetisi dan memenangkan beberapa gelar lagi.











































