Wanita berusia 31 tahun ini lahir dengan mengidap penyakit Symbrachydactyly, sebuah penyakit yang mempengaruhi tungkai atau lengan menjadi tak bertumbuh. Belum diketahui alasan mengapa penyakit ini bisa terjadi.
Lengan sebelah kanan Marine hanya ada hingga siku, sementara sisanya lenyap dan di ujung siku terdapat daging tumbuh yang ia gunakan sebagai jarinya. Marine menyebutnya dengan 'lucky fin' atau sirip keberuntungan.
Meski sejak kecil Marine tak pernah dibully karena kekurangannya, namun ia sangat bermasalah dengan kepercayaan dirinya.
"Dulu aku ingin dan berharap menjadi normal. Aku tahu ada beberapa orang yang menjadi dokter dan tak punya separuh lengan, tapi aku berharap lenganku bisa bertumbuh suatu hari," ungkap Marine, dikutip dari Women's Health.
Akhirnya pada usia 22 tahun ia memutuskan untuk memasang lengan prostetik atau lengan buatan pada lengan kanannya. Untuk mendapatkannya, Rebekah harus jatuh bangun karena ia bermasalah dengan perusahaan asuransi kesehatannya dan harga lengan prostetik yang mahal yaitu sekitar 90 ribu dolar AS atau setara dengan 1,25 miliar rupiah.
Akhirnya sebuah perusahaan pembuat lengan prostetik bernama Touch Bionics mendonasikannya sebuah lengan dan menjadikannya duta produk tersebut. Lengan tersebut membantunya bergerak dan mengontrol lengannya melalui aplikasi.
"Susah sekali. Aku mempelajari ulang semuanya. Aku harus menggunakan penglihatanku untuk menggenggam sesuatu karena aku tak bisa merasakan sesuatu dengan tangan tersebut," kata Marine.
"Tapi semakin sering aku pakai semakin mudah. Aku belajar seberapa jauh aku dapat meraih atau seberapa erat aku dapat menggenggam benda," lanjutnya.
Tak berapa lama kemudian ia memulai karirnya dalam dunia model dan debut pertamanya diawali dengan berjalan di atas runway New York Fashion Week. Ia telah menjadi model untuk beberapa merek pakaian ternama di dunia dan memberi sebutan untuk dirinya sendiri yaitu 'Bionic Model'.
Rasa kurang percaya dirinya juga membuatnya takut untuk menikah, karena ia khawatir bagaimana orang lain akan memandangnya. Namun 7 April lalu, ia mematahkan rasa takutnya dengan menikahi seorang mahasiswa kedokteran berusia 32 tahun.
![]() |
"Ada banyak tekanan saat aku menyusuri lorong gereja karena lengan kiriku menggandengan lengan ayahku dan lengan kananku (yang prostetik) memegang buket bunga. Sepanjang jalan aku ketakutan akan menjatuhkannya atau tak mampu memegangnya tapi akhirnya semua berjalan lancar," ucap model cantik tersebut, dikutip dari Fox News.
Ia bahkan memodifikasi lengan prostetiknya yang dulu berwarna hitam menjadi emas mengkilap. Ia mengaku ingin ada yang berbeda di hari spesialnya itu.
Ke depannya, Marine berharap untuk dapat melanjutkan profesinya sebagai model sebagai platform untuk berbicara kepada masyarakat luas. Selain itu kini ia juga menjadi seorang motivator.
Ia beberapa kali mengunjungi kamp untuk anak-anak yang mempunyai penyakit yang sama, dan bahkan menulis buku panduan seputar internal bullying bagi remaja bersama temannya.
"Aku ingin berbicara kepada anak-anak untuk menerima tubuhnya apa adanya dan tetap percaya diri. Aku ingin orang-orang bertanya dan aku ingin mengedukasi orang tentang hal tersebut," terang Marine.
"Kita semua tak bisa jadi Kim Kardashian, secara realistis, jadi kita harus belajar untuk menerima keunikan kita. Sangat penting untuk membicarakan perbedaan yang kita semua miliki.