Emily mengidap epilepsi sejak delapan tahun yang lalu dan menyebabkannya selalu tertidur nyenyak selama berhari-hari. Karena kondisinya inilah, gadis berusia 16 tahun ini dirawat di rumah sakit ratusan kali.
Sejak delapan tahun yang lalu, keluarganya tak pernah membiarkan Emily tidur seorang diri karena khawatir dapat meninggal di dalam tidurnya.
Ibunya, Brandi (42) mengatakan bahwa kondisi Emily berkembang menjadi demensia dini. Itulah yang membuat Emily tidak memiliki teman seperti anak biasanya.
"Ketika Emily masih kecil, dia mulai mengeluh sakit kepala yang benar-benar buruk. Dia mulai benar-benar mengantuk," katanya dikutip dari New York Post.
"Dia tidur biasanya lebih dari 20 jam sehari dan selama berhari-hari, ia perlu diberi infus karena tidak mendapatkan makanan ataupun minuman," jelas Brandi.
Emily harus putus sekolah karena kondisinya itu. Ibunya harus benar-benar menjaganya agar kondisinya tidak semakin parah.
"Kondisi ini membuat kegiatan sehari-hariku sangat sulit. Ibuku harus menjagaku karena aku tidak bisa tetap terjaga," kata Emily.
Ibunya selalu membuat rekaman Emily sehingga ia bisa melihat bagaimana saat ia mulai tidak terjaga dan tertidur sangat lama. Emily bercerita melihat videonya tertidur saat tengah berdiri bersiap diri di pagi hari. Atau saat ia tengah belajar memegang buku.
"Bagian tersulit adalah menyaksikan cita-citaku gagal. Tapi aku tidak akan pernah menyerah," tegasnya.
(wdw/up)