Cindy yang bekerja sebagai guru sejarah ini merasa sangat terpukul saat mengetahui diagnosisnya di tahun 2015. Sebelumnya ia mencoba memperbaiki 'kulit keringnya' tersebut dengan pelembab dan ia sering menggaruknya hingga berdarah.
Ia memeriksakan diri ke dokter, yang mengira ia mengidap infeksi lalu memberinya antibiotik. Sempat sembuh, namun lama-kelamaan semakin memburuk dan menjadi luka borok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cindy didiagnosis basal cell carcinoma (BCC), yang merupakan kanker kulit non-melanoma dan lebih sering muncul di area yang terpapar sinar matahari. Penyebab utamanya adalah paparan sinar ultraviolet dari matahari atau kasur tanning (sunbed).
Ibu dari tiga anak ini mengaku bahwa sering mengambil kerja tambahan di musim panas dan menghabiskan banyak waktu di bawah matahari di pantai. Saat itu, Cindy mengatakan ia tak memikirkan sama sekali soal tabir surya atau perlindungan dari sinar matahari karena sejak kecil ia sering menghabiskan waktu di luar ruangan.
Oleh karena itu, kemungkinan besar kanker yang diidapnya telah berkembang sejak ia berusia 12 tahun. Untuk menangani kankernya, ia memerlukan pembedahan untuk mengambil tumornya, diikuti operasi plastik untuk mengganti lubang hidung kirinya.
Kulit di pipi kirinya diregangkan untuk menutupi lubang yang disebabkan proses pengambilan tumor. Dokter juga 'membuat' ulang lubang hidung kirinya menggunakan kulit yang diambil dari keningnya, semua hal ini harus dilakukan untuk mencegah si kanker 'memakan' wajah Cindy.
Karena tampilannya yang terbilang tidak biasa, ia sering ditatap oleh orang lain saat berada di luar. Bahkan ada beberapa yang jijik atau menertawainya. Cindy melawan mereka dengan langsung mengatakan soal penyakit dan operasi yang ia jalani.
"[Kini] aku menggunakan tabir surya dengan 30 spf tiap hari walaupun sedang turun hujan dan aku selalu mengenakan topi saat keluar. Banyak temanku yang sekarang berhenti menggunakan kasur tanning. Aku bertekad untuk menyebarkan edukasi bahwa kanker kulit bukan hal yang remeh," tandasnya.












































