Kondisi itu juga dialami gadis berusia 18 tahun, Rebecca Woodthorpe. Setiap haid, rasa sakit menusuk tajam di perut dan kakinya selalu datang sejak usianya 12 tahun.
"Saya mengalami sakit di bagian ginjal sisi kiri, sakit paha kiri yang parah, sakit perut dan setiap kali dalam sebulan saya akan mendapatkan tikaman tajam yang akan berlangsung beberapa detik," ujarnya dikutip dari Daily Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun saat usianya 16 tahun yakni pada tahun 2017, ia melakukan pemeriksaan USG dan menemukan ada sebuah kista. Kista itu awalnya berukuran 11 cm, tetapi pada saat Rebecca dioperasi tiga bulan kemudian, ukurannya membesar menjadi 15 cm.
Rebecca harus menjalani salpingo-ophorectomy unilateral, yaitu operasi pengangkatan satu ovarium dan tuba fallopi pada bulan Februari 2018.
"Kista itu sebenarnya memutar dua kali di sekitar ovarium saya, membunuhnya, jadi ovarium itu hitam dan semua harus diangkat," ungkapnya.
Dikutip dari Mayo Clinic, kista berukuran besar dapat menyebabkan ovarium bergerak keluar dari posisinya, hal itu dapat mengurangi aliran darah.
Setelah prosedur operasi, Rebecca mengaku tidak bisa buang air kecil dan perutnya membesar dan menjadi keras. Ia pun harus mendapatkan perawatan lebih lama di rumah sakit.
Pemeriksaan menunjukkan bahwa kista itu jinak dan Rebecca berharap nantinya bisa mengandung walau hanya memiliki satu ovarium.
"Saya memang khawatir tentang kemungkinan memiliki anak di masa depan, tapi saya masih punya satu ovarium jadi saya berharap suatu hari nanti bisa menjadi ibu," harapnya.











































