Hal itu tergolong abnormal karena pada umumnya ginjal hanya memiliki satu pembuluh darah arteri renal yang menyuplai darah ke ginjal. Dalam beberapa kasus, arteri renal terbanyak hanya ditemukan berjumlah dua.
Oleh karena itu, arteri renal yang lebih dari dua tergolong langka dan bisa menyebabkan komplikasi saat tranplantasi, demikian dikutip dari Fox News.
Arteri renal terbentuk dari artero mesonephric saat bayi berkembang dalam rahim. Terkadang, jika lebih dari arteri mesonephric muncul, sejumlah arteri renal bisa terbentuk, menurut jurnal yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine (NEJM).
"Ginjal dengan beberapa arteri secara teknis lebih menantang untuk dijadikan transplantasi dan bisa meningkatkan risiko komplikasi vaskular," tulis studi tersebut, namun mencatat hal ini benar adanya untuk anak-anak karena mereka memiliki pembuluh darah lebih kecil dari orang dewasa.
Maka dari itu operasi transplantasi ginjal yang tadinya akan dilakukan pada pasien yang mengidap displasia ginjal dan penyakit ginjal kronis itu tidak dapat dilakukan. Displasia ginjal merupakan kondisi ginjal yang tak terbentuk secara benar di rahim.
Sayang sekali bagi si pasien berusia 9 tahun tersebut, karena ginjal langka itu pada akhirnya diberikan pada pria berusia 35 tahun yang sudah tiga tahun sejak menjalani operasinya dan sehat secara klinis.
Namun ia beruntung, 18 bulan setelahnya ia mendapatkan donor ginjal kembali dan sukses menjalani operasi. "Saat follow-up selama dua tahun, dia juga telah sehat secara klinis," tandas dokter.
Simak Video "Awas! Usia Muda Juga Bisa Kena Penyakit Ginjal Kronis"
[Gambas:Video 20detik]
(frp/up)