"Saya tidak bisa berekspresi. Kelahiran anak kami seperti melengkapi kehidupan saya. Setelah menanti puluhan tahun, akhirnya mereka tak lagi bisa mengatakan saya tidak subur. Saya mulai mempertimbangkan bayi tabung saat tetangga yang berusia 55 tahun bisa hamil," kata Mangayamma dikutip dari Daily Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita dengan usia seperti Mangayamma yang telah menopause sejak usia 44 tahun punya kemungkinan kecil hamil. Hal ini diatasi dengan prosedur bayi tabung dengan sel telur dari seorang donor yang dibekukan. Prosedur ini dilakukan Mangayamma di klinik Ahalya IVF, Guntur.
Menurut Dr S Umashankar yang menangani Mangayamma, dirinya kaget saat ada pasien yang berkonsultasi pada November 2018. Meski berisiko gagal, klinik percaya kemampuan dokter dan memandang harapan Mangayamma sebagai tantangan.
Setelah mematangkan rencana in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung, klinik sepakat membantu Mangayamma. Klinik bahkan membayar sebagian besar biaya prosedur bayi tabung, yang bisa menjadi sejarah pencapaian Ahalya IVF.
Mangayamma berhasil hamil di siklus pertama IVF pada Januari 2019. Sejak saat itu dia lebih banyak berada di klinik dalam pengawasan sekitar 10 dokter. Namun Mangayamma tidak bisa menyusui kedua bayi kembarnya, karena tubuhnya tak lagi memproduksi ASI.
(up/up)











































