Banner Sears terdiagnosis ROHHAD pada bulan Juni 2018 lalu. ROHHAD merupakan singkatan dari 'rapid-onset obesity (RO) with hypothalamic dysregulation (H), hypoventilation (H) and autonomic dysregulation (AD)', demikian dikutip dari Fox News.
Yang berarti kondisi ini berdampak pada sistem saraf pusat dan menyebabkan melonjaknya berat badan. Menurut Genetic and Rare Diseases Information Center, ROHHAD kemungkinan besar disebabkan oleh genetik dan pengidapnya mungkin mengalami masalah pernapasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sang ibu, Lyndsay, ia pertama kali menyadari bahwa bobot anaknya melonjak pada bulan Februari 2018. Ia mengaku sempat panik dan tak lagi memperbolehkan sang anak memakan junk food dan memeriksakannya ke dokter endokrinologi anak.
Awalnya dokter hanya menyebut naiknya bobot Banner adalah perkara pola makan. Namun meski sudah diubah sekalipun, Banner tetap mengalami kenaikan berat badan. Lalu Lyndsay menyadari satu hal lain, bahwa sang anak mengalami kesulitan bernapas, terutama saat tidur.
"Aku mulai menyadari saat dia tidur, ia selalu berhenti napas tiap tiga kali bernapas," imbuhnya.
Akhirnya ia membawa anaknya ke dokter hematologi dan sangat terkejut melihat keadaan Banner. Dokter tersebut merekomendasikan dokter lainnya, yang akhirnya mendiagnosis Banner dengan penyakit langka ROHHAD dan dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit.
Dengan kondisinya, bahkan jika terkena demam sekalipun, tubuhnya tidak mampu untuk mengatur denyut jantung ataupun napas seperti layaknya orang normal. Nyawanya cukup terancam, dan ketika sistem imunnya terganggu, tubuhnya langsung menambah berat badan.
Pengidap ROHHAD juga cenderung memiliki tumor jenis tertentu. Dalam kasus Banner, ia telah menjalani satu operasi pengangkatan tumor dan juga kemoterapi. Pada Desember 2018, ia harus mengenakan tabung oksigen permanen untuk membantunya bernapas. Meski begitu, apabila terdiagnosis lebih awal dan ditangani lebih baik bisa hidup dengan kualitas yang baik juga.
Lyndsay mengaku bahwa beberapa tetangganya sempat berkomentar jahat dan berperilaku tidak menyenangkan soal anaknya. Namun ia menyebut sang anak tetap kuat dan bertekad, ia ingin anaknya memiliki hidup yang sebaik mungkin.
"Dia cuma anak-anak dan tidak paham, untungnya ya, tapi memang orang-orang kadang bisa jadi kejam. (Banner) anaknya sangat kuat. Dia benar-benar bertekad dan cukup keras kepala seperti ibunya. Dia anak laki-laki yang luar biasa dan aku ingin dia punya hidup yang baik," pungkasnya.
(frp/up)











































