Nat Thind, asal Havant, Hampshire, sebelumnya meminum obat kuat sejak bulan Juni selama beberapa kali tanpa ada insiden yang berarti. Namun beberapa minggu setelahnya, ia harus dirawat di rumah sakit setelah mengalami priapisme atau ereksi yang berlangsung lama dan menyakitkan.
Saat itu, dokter memutuskan untuk mengoperasi yang sayangnya berujung gagal ketika ingin mengalirkan darah di daerah penisnya menggunakan jarum. Tidak berhenti sampai disitu, tim medis mencoba memotong salurannya dengan pisau untuk membiarkan darah keluar melalui lubang kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam upaya operasi, mereka menyebabkan kerusakan saraf yang parah. Alhasil saya sekarang dibiarkan dengan penis yang dimutilasi, mati rasa, ketidakmampuan untuk ereksi atau orgasme, rasa sakit yang membakar dan fibrosis penis," katanya dikutip dari Mirror.
Setelah operasi, dokter menyarankannya untuk mengonsumsi pil viagra namun ia tetap tak bisa ereksi sama sekali dalam sembilan minggu setelah operasi. Saat ini ia membuka penggalangan dana agar ia bisa ke Jerman dan mengunjungi spesialis.
"Aku bahkan sampai pada titik bisa melihat sisi lucu dari apa yang terjadi. Saya memiliki kehidupan seks yang sehat sebelumnya dan jelas itu tidak mungkin bagi saya sekarang," pungkasnya.
(kna/fds)











































