Bocah 16 Bulan di Polman Bergelut dengan Tumor Ganas di Matanya

Bocah 16 Bulan di Polman Bergelut dengan Tumor Ganas di Matanya

Abdy Febriady - detikHealth
Selasa, 25 Feb 2020 22:00 WIB
Bocah 16 Bulan di Polman Bergelut dengan Tumor Ganas di Matanya
Bocah 16 bulan mengidap tumor mata (Foto: Abdy Febriady/detikHealth)
Polewali -

Nasib malang dialami Rafika, bayi berusia 16 bulan, bungsu dari tiga bersaudara pasangan Rudi (36 Tahun) dan Cahya Wulandari (27 Tahun).

Di usianya yang masih sangat belia, bayi malang ini harus hidup memprihatinkan lantaran terdapat benjolan seukuran kepalan tangan orang dewasa pada mata kirinya.

Sang ibu Cahya Wulandari mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis, Rafika divonis mengidap tumor mata dan harus segera menjalani operasi.

"Katanya tumor, harus segera dioperasi dan cuci darah di Jakarta, hanya saja kami terkendala biaya dan suami masih trauma melihat orang cuci darah, makanya sampai saat ini operasi tidak dilakukan," katanya kepada wartawan, Senin (25/02/20).

Diakui sang ibu, benjolan di mata Rafika berawal dari noda berwarna putih pada permukaan matanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam dalam waktu beberapa bulan noda putih tersebut berubah menjadi benjolan yang terus membesar seperti sekarang ini, bahkan mulai membusuk," ungkapnya.

Sebelumnya Rafika dan keluarganya diketahui tinggal di Kabupaten Nunukan, Kalimatan Timur. Di daerah tersebut, sang ayah Rudi berprofesi sebagai nelayan, dengan penghasilan yang tidak menentu.

Beberapa bulan lalu, Rafika dan keluarga akhirnya meninggalkan rumahnya di Kabupaten Nunukan dan pulang ke kampung halaman sang ayah, di Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dengan maksud untuk melakukan pengobatan alternatif.

Rafika kemudian dibawa ke kampung halaman sang ibu di Desa Makkombong, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, setelah orang tua mendapat kabar, di daerah ini ada orang pintar yang mampu menyebuhkan penyakitnya.

ADVERTISEMENT

Kabar keberadaan Rafika dengan kondisi memprihatinkan yang dialaminya, akhirnya viral setelah foto-fotonya beredar luas di media sosial, hingga mendapat perhatian dari pemerintah Kecamatan Matakali, yang bersedia memfasilitasi pengobatan Rafika di rumah sakit.

Hanya saja, sampai saat ini kedua orang tua masih berfikir membawa Rafika ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis, karena pengobatan alternatif yang dilakukan sejak beberapa hari terakhir, diakui telah memberikan dampak positif.

"Bukannya saya tidak yakin sama dokter, tapi saya juga yakin sama pengobatan alterantif, makanya dicoba dulu dan alhamdulillah sedikit ada perubahan, kemarin pemerintah sudah datang, terima kasih karena sudah memberikan perhatian kepada anak saya, saya minta dikasi waktu dulu, saya memang sudah niatnya berobat alterantif dulu, sambil kita mengupayakan biaya tambahan kalau memang nanti akan dirawat di rumah sakit," tandas sang ayah Rudi.

Pihak keluarga berharap, dukungan doa dari semua pihak, agar penyakit yang diderita Rafika segera sembuh.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Bentuk Enteromix, Vaksin Kanker Buatan Rusia"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Berita Terkait