Sindrom Langka, Logat Bicara Wanita Ini Mendadak Berubah Usai Operasi

ADVERTISEMENT

Sindrom Langka, Logat Bicara Wanita Ini Mendadak Berubah Usai Operasi

Averus Kautsar - detikHealth
Minggu, 05 Mar 2023 18:56 WIB
ilustrasi operasi
Ilustrasi operasi (Foto: thinkstock)
Jakarta -

Seorang wanita asal Texas, Amerika Serikat syok saat bangun dari operasi dan mengetahui bahwa logat Texas-nya yang ia miliki berubah menjadi logat Rusia yang kental.

Abby Fender (39) baru saja menyelesaikan operasi hernia nukleus pulposus dan terkejut mendengar logat berbicaranya yang berubah. Abby bahkan sampai harus berbohong tentang daerah asalnya untuk menghindari percakapan canggung dengan orang lain.

Dokter yang awalnya kebingungan dengan kondisi Abby mendiagnosis bahwa dirinya mengalami kondisi langka yang dinamakan sindrom aksen asing.

Beberapa kasus kerusakan otak dapat menyebabkan gangguan berbicara akibat cedera otak traumatis, aneurisma, hingga stroke. Namun, dalam beberapa kasus lainnya, tidak ada yang menjadi sebab mendasar yang teridentifikasi.

Karena kondisi yang dialaminya, Abby harus menjalani terapi berbicara untuk menghilangkan logat Rusianya. Namun, Abby justru mengeluarkan logat berbicara baru, yaitu Australia.

"Saya bangun dari operasi dan langsung menyadari ada yang salah dengan suara saya. Karena saya tidak dapat berbicara dengan volume apapun. Setelah itu, saya mulai merasakan nada suara saya menjadi tinggi dan kami menyebutnya 'Russian Minni Mouse' karena suara saya terdengar seperti karakter kartun," ucap Abby dikutip dari Daily Mail, Minggu (5/3/2023).

Sindrom aksen asing memang menjadi kondisi kesehatan yang membuat bingung ahli saraf dan ahli bicara sejak pertama kali dijelaskan pada awal abad ke-20. Normalnya, seseorang dapat mengembangkan logat dari waktu ke waktu yang dihasilkan dari pola suara dalam istilah lokal mereka yang terbentuk di bawah sadar.

Semenjak tahun 1907, hanya ada 100 kasus sindrom aksen asing hingga saat ini. Beberapa kasus lainnya juga menjadi perbincangan karena keunikannya.

Dari 100 kasus tersebut, mayoritas disebabkan oleh kerusakan pada pusat bicara di otak yang disebut area broca. Area ini terletak di lobus frontal dan sangat penting untuk mempengaruhi kemampuan seseorang mengembangkan ide dan menggunakan kata-kata secara akurat saat membaca dan menulis.

Kondisi ini juga bisa terjadi akibat gangguan perkembangan, psikologis, trauma, dan tumor. Namun dalam kasus Abby, tidak ada ditemukan cedera otak.

NEXT: Kerap disangka berbohong



Simak Video "Kembali Masuk RS, Indra Bekti Bakal Jalani Operasi Mata"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT