Seorang bintang dewasa bernama Evelyn Miller, dari Gold Coast Australia, didiagnosis mengidap uterus didelphys atau memiliki dua vagina. Kondisi tersebut membuatnya kesulitan memasukkan tampon saat haid hingga berhubungan seks terasa menyakitkan.
Selain vagina, wanita tersebut juga diketahui memiliki rahim ganda, dua ovarium, yang semuanya berfungsi secara normal.
Miller bercerita, pada tahun 2015, ia merasakan ada sesuatu yang salah pada vaginanya. Saat itu ia berjuang untuk memasukkan tampon, namun uretranya terasa lebih rendah dari biasanya. Bahkan ia juga merasakan di dalam vaginanya seperti ada dua sisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, saat Miller mencoba berhubungan seks untuk pertama kalinya, penis pasangannya terus membentur dinding. Pada tahun 2011, Miller memutuskan pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisinya lebih lanjut. Hasilnya, dokter mendiagnosisnya dengan didelphys rahim versi 'ekstrem'.
"Tidak terasa seperti selingkuh karena memiliki 'satu vagina untuk bekerja dan satu lagi untuk bermain'," ucapnya dikutip dari Daily Mail, Selasa (4/4/2023).
Apa Itu Uterus Didelphys?
Dikutip dari Cleveland Clinic, uterus didelphys adalah kondisi saat seseorang memiliki dua rahim atau disebut juga rahim ganda. Ini dapat menyebabkan komplikasi kehamilan hingga nyeri haid.
Beberapa orang yang mengidap kondisi tersebut menjalani operasi, namun beberapa kasus lainnya ada juga yang tak memerlukan pengobatan.
Adapun penyebab uterus didelphys terjadi saat dua saluran mullerian tak menyatu dengan baik selama perkembangan. Saluran ini biasanya bergabung untuk membuat satu rahim. Jika memiliki rahim ganda, saluran tidak bergabung dan setiap saluran berubah menjadi rahimnya sendiri.
Beberapa orang juga akan memiliki dua vagina dan dua leher rahim. Penyedia layanan kesehatan tidak sepenuhnya yakin mengapa saluran Mullerian gagal menyatu pada beberapa orang.
Orang dengan uterus didelphys biasanya mengalami gejala, seperti:
- Nyeri saat berhubungan seks.
- Kram yang menyakitkan sebelum dan selama menstruasi.
- Pendarahan hebat selama menstruasi.
- Darah bocor saat menggunakan tampon (tampon hanya di satu rahim dan tidak di rahim lainnya).
- Sering keguguran.
- Persalinan prematur.
(suc/kna)











































