Pria asal Texas, Amerika Serikat Paul (39) menceritakan kisah buruk pernikahannya. Ia mengatakan bahwa mantan istrinya sempat mengejek ukuran penisnya sebelum mereka bercerai.
Ucapan tersebut rupanya membuatnya masuk ke dalam pikiran negatif. Awalnya Paul menentang operasi pembesaran penis karena sifatnya yang tidak dapat diubah.
Namun waktu berselang ia menemukan metode 'filler penis'. Metode ini dilakukan untuk menambah ketebalan penis tanpa operasi dan cara kerjanya mirip dengan filler bibir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Androfill, cara ini merupakan metode alternatif yang lebih aman dengan risiko minim daripada operasi pembesaran penis. Metode ini dilakukan melalui penggunaan injeksi pengisi penis asam hialuronat.
Untuk mendapatkan filler penis tersebut, Paul harus membayar 2.500 dollar AS (Rp 37,5 juta) uang muka untuk konsultasi awal dengan klinik pada Mei tahun lalu. Namun kini Paul harus menyesali keputusannya tersebut.
Setelah melakukan prosedur filler, penis Paul memang membesar namun menurutnya bentuknya seperti 'bencana'.
"Saya seharusnya tidak mengeluarkan uang tersebut. Ini seperti hal yang emosional bagi pria, rasanya jika Anda melihat ada harapan. Jika saya harus membayar uang sebanyak itu, saya bersedia mengambil risiko uang," katanya dikutip dari Mirror, Jumat (21/7/2023).
"Kondisi sekarang ini membuat saya tertekan. Saya seakan 'Apa yang telah saya lakukan?'. Saya telah merusak sesuatu yang seharusnya tidak saya kacaukan," sambungnya.
Karena kejadian tersebut, Paul kini mulai mencari dokter untuk mengembalikan bentuk penisnya yang rusak seperti semula dan mulai meredakan pikiran negatifnya.
Proses filler penis itu ia lakukan di perusahaan PhalloFill. Penggunaan asam hialuronat sebenarnya sudah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk bibir, namun keamanan penggunaanya sebagai filler penis belum diketahui secara jelas.
(avk/kna)











































