Ngilu! Terlalu Semangat Bercinta, Alat Kelamin Pria Ini 'Patah Tiga'

Ngilu! Terlalu Semangat Bercinta, Alat Kelamin Pria Ini 'Patah Tiga'

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Selasa, 25 Jul 2023 18:00 WIB
Ngilu! Terlalu Semangat Bercinta, Alat Kelamin Pria Ini Patah Tiga
Foto: Getty Images/iStockphoto/Albert Yarullin
Jakarta -

Seorang pria dilarikan ke rumah sakit saat tengah berhubungan seks dengan pasangannya. Ia mengalami pembengkakan pada penisnya hingga berdarah.

Insiden ini berawal saat pria di Tanzania melakukan seks dengan seorang wanita. Di tengah aktivitasnya, penisnya 'meleset' hingga mengenai area perineum, yakni bagian di antara otot vagina dan anus yang menghubungkan otot dasar panggul.

"Penisnya 'meleset' dan mengenai area perineum wanita saat dia mencoba memasukkannya kembali," tulis dokter dalam International Journal of Surgery Case Reports.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari New York Post, pria itu mengeluh kesakitan dan langsung dibawa ke rumah sakit. Penisnya membengkak, terasa nyeri, dan berdarah.

Hasil MRI fraktur penis atau patah penis pria di TanzaniaHasil MRI fraktur penis atau patah penis pria di Tanzania Foto: Science Direct

Dari hasil MRI, penis pria berusia 36 tahun itu 'patah' di tiga bagian yaitu sepanjang tunica albuginea, corpora cavernosa dan corpus spongiosum, yang merupakan jaringan ereksi.

ADVERTISEMENT

Selain itu, pria tersebut juga mengalami robekan pada sebagian uretra, saluran yang membawa air mani dan urine keluar dari penis.

Di rumah sakit, pria Tanzania itu segera menjalani operasi pada penisnya. Dalam waktu tiga hari, ia bisa keluar dari rumah sakit dan kateter pada uretranya bisa dilepas setelah 21 hari.

"Dia terlihat di klinik enam bulan pasca operasi, di mana dia dilaporkan, telah melanjutkan kehidupan seksualnya tanpa kesulitan dan batang penis tampak baik-baik saja," lapor dokternya.

NEXT: Bisakah penis benar-benar patah?

Bisakah Penis 'Patah'?

Meskipun penis tidak memiliki tulang, itu disebut 'patah' saat jaringan ikat yang berserat atau disebut tunika albuginea terluka atau pecah.

Patah penis biasanya dianggap sebagai kondisi yang tidak biasa. Tetapi, tidak ada yang tahu seberapa sering hal itu terjadi, karena banyak pria terlalu malu untuk mencari perawatan medis.

Menurut statistik dari British National Health Service, kasus patah tulang penis meningkat 38 persen dari tahun 2014 hingga 2020.

Dokter berspekulasi ada banyak faktor yang menyebabkan peningkatan kasus patah penis. Misalnya seperti peningkatan penggunaan obat disfungsi ereksi seperti Viagra, atau melihat pornografi online yang mendorong posisi seks yang tidak biasa.

Kerusakan penis biasanya terjadi selama hubungan seksual, menurut sebuah studi tahun 2014 dari Brasil. Itu juga terjadi selama 'masturbasi energik', berguling di tempat tidur atau membenturkan penis yang sedang ereksi ke pintu atau dinding, menurut Klinik Cleveland.

Penelitian di Brasil juga mengungkapkan bahwa ada posisi seks paling berisiko untuk patah tulang penis. Misalnya saat si pria di atas, terkadang disebut 'posisi paling berbahaya di dunia', dan diikuti dengan 'doggy style'.

Penis juga bisa patah karena mempraktikkan 'taqaandan', kata Kurdi yang berarti 'mengklik'. Taqaandan melibatkan menekuk bagian atas penis yang ereksi sambil menahan batang bawah di tempatnya sampai terdengar dan terasa bunyi klik.

Penis yang retak biasanya disertai dengan suara patah atau pecah, pendarahan, hilangnya ereksi segera dan rasa sakit yang tajam. Penis yang terluka, terlihat bengkak dan ungu dengan memar yang parah, dapat disebut memiliki 'eggplant deformity'.

Dokter memperingatkan bahwa patah tulang penis bukanlah sesuatu yang harus diabaikan, karena dapat menyebabkan disfungsi ereksi, kesulitan buang air kecil dan penyakit Peyronie. Menurut Johns Hopkins Medicine, itu menyebabkan ereksi bengkok, nyeri pada penis saat ereksi dan plak penis.

Halaman 3 dari 2
(sao/kna)

Berita Terkait