Pengakuan Pria Kecanduan Pornografi, 'Mati Rasa' hingga Nyaris Bunuh Diri

Pengakuan Pria Kecanduan Pornografi, 'Mati Rasa' hingga Nyaris Bunuh Diri

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Rabu, 02 Agu 2023 16:32 WIB
Pengakuan Pria Kecanduan Pornografi, Mati Rasa hingga Nyaris Bunuh Diri
Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/Soifer
Jakarta -

Seorang pria mengalami kecanduan pornografi hingga nyaris mengakhiri hidupnya. Pria yang disebut sebagai 'Will' ini mengaku mengenal dunia pornografi sejak usianya masih belasan tahun.

Saat itu, konten pornografi masih cukup sulit ditemui. Saat masih berusia sekitar 12 atau 13 tahun, Will menemukan majalah porno secara kebetulan. Hal itu menjadi awal kecanduan yang dialaminya selama 30 tahun lamanya.

"Seiring waktu, itu berkembang dari majalah ke video dan hal-hal (yang) sedikit lebih gamblang dan lebih kuat. Sebagai anak muda, saya tidak populer di sekolah tetapi saya memiliki perasaan harga diri rendah, harga diri rendah, saya tidak merasa menjadi bagian dari keramaian," kata Will yang dikutip dari laman Lad Bible, Rabu (2/8/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menderita banyak duka, dalam empat atau lima tahun dari sekitar 13 dan seterusnya saya kehilangan sekitar enam kerabat yang cukup dekat. Obatnya hanya menggunakan pornografi untuk melepaskan diri dari perasaan sedih, kesepian, dan kehilangan ini. Itu menjadi kebiasaan, menjadi ritual, dan tumbuh dari sana," jelasnya.

Ketika itu, pornografi masih belum ada di internet dan membuat hal semacam itu menjadi 'barang yang mahal'. Will harus mengeluarkan biaya yang sangat banyak selama bertahun-tahun untuk memenuhi kecanduannya itu.

ADVERTISEMENT

Hal itu sangat mempengaruhi kehidupan finansialnya. Bahkan, Will telah menghabiskan uangnya hingga ratusan juta rupiah.

"Jadi, saya memang mencoba memperkirakannya tetapi jumlahnya ribuan, mungkin £10.000 (166 juta rupiah) dan £20.000 (333 juta rupiah)," ungkapnya.

Tak hanya finansial, Will sampai terjerumus ke dalam dunia kriminal demi mendapatkan konten porno untuk dirinya sendiri. Itu menghancurkan hidup dan keluarganya.

Kondisi itu membuat Will merasa tidak berharga, terutama jika rahasianya terbongkar ia bisa tidak diterima di lingkungannya. Will mengatakan keluarganya sangat tahu tentang kecanduan yang dialaminya. Tapi, tidak ada yang bisa menahannya.

"Saya 'mati rasa', sungguh. Semuanya kabur," tuturnya.

"Saya tidak bisa membahas detail masalah yang mengerikan ini. Tetapi, ini membawa saya ke tempat-tempat yang sangat gelap, di mana ada pemikiran bunuh diri," ujar Will.

"Itu membawa banyak rasa malu, banyak rasa bersalah, dan banyak kebencian pada diri sendiri, yang seolah-olah saya terjebak dalam siklus karena saya merasa tidak layak untuk hal-hal baik. Itu membuat saya terjebak dalam siklus kecanduan," terang dia.

Will mengatakan kecanduan pornografi ini sangat menyiksanya. Hal itu merusak kesehatan mentalnya. Maka dari itu, ia ingin mendorong orang lain dengan masalah yang sama untuk bisa mendapatkan bantuan.

Saat ini, Will tengah dalam masa pemulihan dibantu oleh organisasi Sex Addicts Anonymous. Di sana, ia mendapat bantuan untuk mendapat ketenangan dan cara untuk mengatasi kecanduannya itu.

"Meski masih kambuh, saya tetap pantang menggunakan pornografi lagi, dan itu sangat jarang terjadi," sambung Will.

"Saya tidak memiliki pasangan, tapi teman-teman yang saya miliki sudah cukup bagi saya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Kata Menko PMK Anak Jakarta Susah Migrasi dari Screen Time ke Green Time"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/vyp)

Berita Terkait