Cangkok Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Bertahan 32 Hari

Cangkok Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Bertahan 32 Hari

Syifaa F. Izzati - detikHealth
Jumat, 18 Agu 2023 21:01 WIB
Cangkok Ginjal Babi ke Manusia Berhasil Bertahan 32 Hari
Cangkok ginjal babi ke manusia. (Foto: Joe Carrotta/NYU Langone Health)
Jakarta -

Ahli bedah di Amerika Serikat berhasil melakukan terobosan baru terkait cangkok organ babi ke pasien manusia. Organ tersebut dinyatakan mampu bertahan selama lebih dari sebulan, terlama sepanjang sejarah, meski dilakukan pada pasien mati otak.

Keefektifan performa ginjal babi yang ditransplantasikan ke tubuh pasien mati otak membuat para ahli bedah berharap transplantasi lintas spesies dapat membantu menyelamatkan pasien manusia di masa mendatang.

Para ahli bedah mentransplantasikan ginjal babi ke dalam tubuh seorang pria yang mati otak. Selama lebih dari sebulan ginjal tersebut bekerja secara normal, sebuah langkah penting menuju operasi yang diharapkan oleh tim di New York untuk dicoba pada pasien yang masih hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah organ ini benar-benar akan berfungsi layaknya organ manusia? Sejauh ini kelihatannya begitu," kata Dr Robert Montgomery, direktur lembaga transplantasi NYU Langone yang terlibat dalam penelitian tersebut, dikutip dari The Associated Press, Jumat (18/8/2023).

Percobaan terkini oleh NYU Languone Health menunjukkan fungsi ginjal babi terlama yang pernah terjadi pada manusia, meskipun dilakukan pada manusia yang sudah meninggal, dan percobaan ini belum usai. Para peneliti akan melacak kinerja ginjal untuk bulan kedua.

ADVERTISEMENT

Ia melanjutkan bahwa tubuh pasien transplantasi tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan terhadap organ tersebut.

Meskipun hal ini belum dipublikasikan ke jurnal ilmiah, keefektifan performa ginjal babi ini membuat para ilmuwan berlomba untuk mempelajari bagaimana menggunakan organ hewan untuk menyelamatkan hidup manusia.

Lebih dari 103.000 orang di Amerika Serikat saat ini membutuhkan transplantasi organ, 88.000 dari mereka membutuhkan ginjal. Ribuan orang meninggal saat menunggu gilirannya.

Terobosan ini dimulai dengan pemindahan ginjal babi ke dalam tubuh Maurice "Mo" Miller, seorang pria yang meninggal secara tiba-tiba pada usia 57 tahun dan tubuhnya disumbangkan untuk ilmu pengetahuan oleh keluarganya.

Para ilmuwan berharap untuk mengembangkannya lebih jauh lagi dalam menggunakan organ tubuh hewan untuk menyelamatkan nyawa manusia, dan mayat yang disumbangkan untuk penelitian ilmiah memainkan peran penting dalam penelitian dan ekperimen.

Awalnnya, saudari perempuan almarhum, Mary Miller-Duffy, kesulitan tentang keputusannya untuk berpartisipasi dalam eksperimen ini. "Saya pikir inilah yang diinginkan oleh saudara saya. Jadi saya menawarkan adik saya kepada mereka."

"Dia akan ada dalam buku-buku medis, dan dia akan hidup selamanya," katanya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sedang mempertimbangkan apakah akan mengizinkan penelitian kecil dan selektif terhadap hati dan ginjal babi yang ditransfer ke pasien sukarelawan.

Keberhasilan seperti eksperimen NYU dapat membantu memajukan upaya tersebut. Pada hari Rabu, University of Alabama di Birmingham juga melaporkan bahwa sepasang ginjal babi telah berfungsi tanpa masalah dalam tubuh lain yang disumbangkan selama tujuh hari.

Halaman 2 dari 2
(kna/kna)

Berita Terkait