Wanita Ini Merasa 'Kembali' dari Kematian, Kenang Pengalaman saat Ajal Mendekat

Wanita Ini Merasa 'Kembali' dari Kematian, Kenang Pengalaman saat Ajal Mendekat

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Selasa, 05 Sep 2023 12:31 WIB
Wanita Ini Merasa Kembali dari Kematian, Kenang Pengalaman saat Ajal Mendekat
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/KatarzynaBialasiewicz)
Jakarta -

Seorang wanita di AS membagikan pengalamannya yang hampir tewas karena tenggelam di laut. Wanita bernama Michele Eason Simone itu juga mengaku melihat sekelebat kenangan sebelum dirinya pingsan imbas tenggelam.

Kronologinya berawal saat Simone tengah berenang dan terseret gelombang pasang dari bibir pantai Outer Banks, North Carolina, AS. Ombak yang besar membuat dirinya kesulitan bernapas.

Pada saat itu, Simone panik lantaran melihat penjaga pantai masih berbicara dengan seseorang alih-alih bergegas menyelamatkan. Simone yakin dia saat itu akan segera mati karena tenggelam. Pada saat yang sama, ia juga mengalami pengalaman yang tak dapat dijelaskan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mulai merasa seperti akan pingsan, tapi sebelum saya pingsan, kehidupan singkat saya terlintas di depan mata saya," kata Eason Simone, yang saat itu berusia 21 tahun.

"Rasanya seperti memiliki kenangan atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidupku sekaligus dalam film tercepat yang pernah Anda bayangkan. Ini seperti pemahaman universal atas setiap kenangan dalam sekejap," imbuhnya lagi.

ADVERTISEMENT

Lebih dari tiga dekade kemudian, fenomena membingungkan ini masih terlekat dalam benaknya.

Meskipun begitu pengalaman yang dialami Simone ini ternyata juga dialami oleh beberapa orang saat berada di ambang hidup dan mati. Pada Agustus 2023, seorang pria berbagi pengalamannya tentang operasi otak yang gagal. Ia mengalami hal serupa seperti Simone.

"Kehidupan berkelebat di depan mata saya. Semua kenangan berlalu dengan kecepatan cahaya," ujarnya.

Lantas, ada nggak sih penjelasannya dari sisi medis soal fenomena ini?

Menurut ahli saraf Hayley Nelson, pendiri Institute of Cognitive and Behavioral Neuroscience, para ahli tidak dapat menjelaskan mengapa beberapa orang mengalami fenomena ini. Namun mereka mengajukan beberapa hipotesis.

Beberapa ahli percaya bahwa hipoksia yang disebabkan oleh stres melepaskan neurotransmitter glutamat, menyebabkan neuron bekerja dengan cepat. Aktivitas ini terjadi di korteks visual sehingga menyebabkan memori tampak sebagai gambaran yang jelas. Dari sana, orang-orang yang mengalami pengalaman mendekati kematian seolah-olah memutar ulang kehidupan mereka.

Penjelasan lain berkaitan dengan cara otak menyimpan ingatan. Para ilmuwan percaya ingatan emosional disimpan di banyak area otak, termasuk amigdala, area yang sama yang terlibat dalam respons pertahanan (melawan atau lari).

"Saat dihadapkan pada situasi yang mengancam nyawa, amigdala otomatis aktif. Ia memprioritaskan ingatan terkait reaksi rasa takut, cinta, atau penyesalan. Kenangan ini dikaitkan dengan situasi yang dihadapi. Kejadian-kejadian yang membuat seseorang merasa seperti sedang menghidupkan kembali sebuah seumur hidup sejenak," jelas Nelson.

Di sisi lain, pendiri Near-Death Experience Research Foundation, Jeffrey Long mengatakan telah meneliti fenomena tersebut selama beberapa dekade, namun belum menemukan penjelasan yang benar-benar masuk akal.

Long percaya bahwa pengalaman-pengalaman ini adalah tanda-tanda bahwa 'kehidupan' setelah kematian itu ada.

Beberapa ahli mengatakan kisah pengalaman mendekati kematian, dengan 'kehidupan di depan mata' bagi banyak orang, memengaruhi cara orang lain menafsirkannya di kemudian hari.

"Cerita di media dan literatur menciptakan ekspektasi dan prasangka. Ketika orang dihadapkan pada situasi mendekati kematian, otak mereka mengevaluasi berbagai hal dengan cepat, lalu memilih tindakan yang sesuai dengan konteks budaya," jelas Nelson.

Simone sendiri diketahui pernah mendengar pengalaman mendekati kematian orang lain, namun masih tertegun saat mengalaminya sendiri.

"Saya melihat kehidupan berlalu begitu saja di depan mata karena saya selalu mendengar orang berkata seperti itu, tapi mengalaminya sendiri sungguh mengagetkan. Anda langsung paham apa fenomenanya," ujar Simone.

Halaman 2 dari 2
(suc/kna)

Berita Terkait