GERD Tak Kunjung Diobati Bisa Picu Komplikasi, Termasuk Risiko Kanker

GERD Tak Kunjung Diobati Bisa Picu Komplikasi, Termasuk Risiko Kanker

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Kamis, 07 Sep 2023 08:32 WIB
GERD Tak Kunjung Diobati Bisa Picu Komplikasi, Termasuk Risiko Kanker
Ilustrasi sakit perut (Foto: iStock)
Jakarta -

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) bukanlah kondisi yang bisa disepelekan karena dapat menimbulkan gejala yang mengganggu aktivitas seseorang. Penyakit ini bisa dipicu oleh sejumlah faktor, salah satunya stres. Seperti halnya kisah pria Bekasi yang harus dirawat di rumah sakit hampir seminggu imbas GERD.

Disebut-sebut kondisi yang dialaminya itu disebabkan karena stres bekerja.

"Masuk rumah sakit 5 hari karena asam lambung siapa sangka gue bisa masuk rumah sakit? Gue tiap hari olahraga, dan sel disiplin makan juga kok," beber pria bernama Diondy Kusuma dalam akun Instagram pribadinya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"GERD bikin lambung jadi lecet. Setelah gua selidiki yang menyebabkan gue GERD adalah stres masalah kerjaan. Setelah beberapa hari dirawat intens di rumah sakit sudah lumayan sehat dan meskipun belum 100 persen sembuh dan harus rawat jalan selama dua bulan," lanjutnya.

Kaitan Stres dan GERD

Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, menjelaskan, pikiran dengan penyakit saluran cerna memiliki hubungan yang sangat erat. Stres dapat memicu pengeluaran zat-zat yang salah satunya memengaruhi pengeluaran asam lambung berlebih.

ADVERTISEMENT

"Bila seseorang mengalami stres berkepanjangan, maka salah satunya asam lambung akan sering meningkat," ucapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (6/9).

"Bila yang terkena bagian sphincter lambung bagian atas rusak atau terganggu. Ini yang menyebabkan isi lambung dengan mudah naik ke atas. Ini yang disebut GERD," sambungnya lagi.

dr Aru menjelaskan, orang yang mengalami stres yang berkaitan dengan pekerjaan secara signifikan lebih berisiko mengalami gejala asam lambung naik.

Apabila seseorang mengalami stres berkepanjangan, maka asam lambung juga akan sering meningkat. Asam lambung yang meningkat dalam waktu lama akan mengiritasi dinding lambung.

"Orang-orang yang mengakui memiliki gangguan stres kerja dua kali lebih mungkin mengalami asam lambung naik dibandingkan mereka yang mengaku puas pada pekerjaan yang mereka jalani," katanya.

"Sementara itu, hampir sebagian besar orang dengan asam lambung naik memberitahukan bahwa stres sebagai faktor terbesar yang memperburuk gejala, bahkan ketika sedang dalam masa pengobatan," sambungnya lagi.

NEXT Komplikasi GERD

Dampak Serius GERD Jika Tak Diobati

Lebih lanjut, dr Aru menjelaskan GERD tak boleh diabaikan dan harus segera diobati. Hal ini karena sifat dari isi lambung adalah asam, sementara esofagus atau kerongkongan tak dirancang menahan asam. Akibatnya, GERD dapat memicu iritasi di esofagus.

"Dalam jangka pendek akan terasa panas sesak bahkan kadang sulit menelan. Pada jangka panjang maka esofagus yang teriritasi bisa terjadi perlukaan, seperti perdarahan, penyempitan atau striktur, dan yang terberat bisa terjadi carcinoma atau kanker esofagus," imbuhnya lagi.

"Jadi salah satu pengobatan GERD yang terpenting adalah memperbaiki pola hidup termasuk mengatur pola pikir," sambungnya lagi.

Halaman 2 dari 2
(suc/vyp)

Berita Terkait