Menjelajah gua atau spelunking merupakan aktivitas yang cukup digandrungi penyuka petualangan, terutama oleh mereka yang suka menantang adrenalin. Namun, aktivitas ini juga memiliki risiko yang sangat tinggi dan bahkan bisa mengancam nyawa.
Hal itulah yang dialami oleh John Edward Jones, seorang spelunker yang viral setelah tewas saat menjelajah Gua Nutty Putty di Utah, Amerika Serikat pada 2009 silam. Jones tewas dengan kondisi mengenaskan setelah tubuhnya terperangkap selama 28 jam di saluran gua yang sempit.
Dikutip dari situs All That Interesting, peristiwa naas itu terjadi pada November 2009. Jones bersama saudara laki-laki dan beberapa orang temannya memutuskan untuk menjelajah Gua Nutty Putty sebagai ajang untuk bonding.
Kala itu, Jones berusia 26 tahun dan sudah lama tidak melakukan spelunking. Ia juga memiliki bobot badan sekitar 90 kg, yang mana tidak ideal untuk menjelajah celah gua yang sempit.
Awal Mula Peristiwa
Selang satu jam menjelajah, Jones memutuskan untuk menjajal 'Birth Canal', yakni celah gua yang sangat sempit dan sulit untuk ditelusuri. Jones menemukan celah yang disangkanya sebagai Birth Canal, dan mencoba untuk masuk dengan posisi kepala terlebih dahulu. Tapi setelah berada di dalamnya, Jones menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan yang sangat fatal.
Sesaat setelah masuk ke celah Birth Canal, Jones menyadari kalau tubuhnya terjebak. Dia bahkan tidak memiliki ruang untuk menggeliat keluar dari celah tersebut. Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan hanyalah terus maju.
Jones mencoba menghela napas untuk agar tubuhnya muat melewati celah gua yang sempit tersebut. Tapi ketika dia mencoba kembali menghirup udara, tubuhnya langsung terjebak dan tidak lagi bisa bergerak.
Josh, saudara laki-laki Jones yang ikut menjelajah Gua Nutty Putty, menemukan kakaknya dan berusaha untuk menariknya keluar dari celah tersebut. Namun, Jones malah semakin terperosot dan terjebak dengan posisi yang lebih membahayakan.
Terjebak Selama Hampir 28 Jam
Josh akhirnya keluar dari gua untuk mencari pertolongan. Namun meski regu penolong sudah datang, Jones sudah terlanjur terjebak sejauh 121 meter dari mulut gua dengan kondisi yang memprihatinkan. Selama 24 jam ke depan, lebih dari 100 orang dari tim penolong mencoba mengeluarkan Jones dari celah tersebut.
Seiring waktu, peluang Jones untuk bertahan hidup semakin menipis. Celah gua yang sangat sempit memberikan tekanan yang sangat besar terhadap tubuhnya. Tak hanya itu, Jones terjebak dalam posisi terbalik, sehingga jantungnya harus bekerja sangat keras untuk memompa darah keluar dari otak.
Regu penolong sudah melakukan berbagai cara untuk mengeluarkan Jones, tapi hasilnya nihil. Setelah terjebak selama hampir 28 jam, Jones akhirnya meninggal akibat henti jantung (cardiac arrest) setelah jantungnya harus bekerja sangat keras selama berjam-jam.
Pasca Insiden
Jasad Jones tidak pernah berhasil dievakuasi dan tetap terjebak di dalam Gua Nutty Putty sampai saat ini. Guna mencegah kejadian naas tersebut terulang, pemerintah setempat memutuskan untuk menyegel gua tersebut. Gua Nutty Putty pun menjadi makan sekaligus monumen peringatan bagi Jones.
Pada 2016, pembuat film bernama Isaac Halasima memproduksi film dokumentasi yang menceritakan tentang pengalaman mengerikan yang menimpa Jones. Dalam proses produksinya, Halasima sempat mengunjungi Gua Nutty Putty yang menewaskan Jones, tapi tidak berani untuk masuk ke dalamnya.
"Saya masuk ke dalamnya, di bagian depan, dan berpikir 'Oke, cukup sampai di sini'," ujarnya.
Simak Video "Video Data WHO: 3 Juta Orang Tewas dalam 10 Terakhir karena Tenggelam"
(ath/kna)