Cerita Perawat Kena Kanker Paru Stadium 4, Awalnya Alami Gejala Ini

Cerita Perawat Kena Kanker Paru Stadium 4, Awalnya Alami Gejala Ini

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Selasa, 16 Jan 2024 11:33 WIB
Cerita Perawat Kena Kanker Paru Stadium 4, Awalnya Alami Gejala Ini
Foto ilustrasi: iStock
Jakarta -

Tiffany Job, seorang perawat di Texas, Amerika Serikat, mengetahui dirinya mengidap kanker paru pada usia 37 tahun. Kabar itu membuatnya terkejut, sebab dirinya tidak memiliki kebiasaan merokok.

Tiffany yang saat ini berusia 40 tahun menceritakan, awalnya ia merasa ada yang 'aneh' dengan tubuhnya. Pada Maret 2020, ia merasakan nyeri di tulang rusuk kanannya.

Saat itu, dia berasumsi bahwa nyeri itu terjadi karena ada otot tertarik akibat olahraga. Namun, kondisinya tidak kunjung membaik meski sudah menjalani pemeriksaan ke dokter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Juli 2020, Tiffany mendadak tidak bisa berjalan beberapa meter tanpa detak jantungnya yang melonjak dan sesak napas saat hiking. Tak lama kemudian, ia mulai batuk-batuk.

Dokter meminta Tiffany untuk melakukan tes darah dan diresepkan obat antibiotik serta steroid. Namun, itu sama sekali tidak membantu meredakan kondisinya.

ADVERTISEMENT

Jalani Tes Fungsi Paru (PFT)

Pada September 2020, ia disarankan menjalani tes fungsi paru (PFT) untuk mengukur volume, kapasitas paru-paru, serta bagaimana udara bergerak. Ia juga melakukan isolasi berhari-hari sampai diketahui dirinya mengidap kanker paru-paru non-sel kecil stadium empat.

"Saya awalnya menyangkal karena tak mengira hal ini akan terjadi," ujar Tiffany dikutip dari DailyMail.

"Saya pikir hanya penyakit paru biasa. Tidak ada yang pernah berspekulasi bahwa kanker paru-paru bisa menjadi penyebabnya," lanjutnya.

Tumor Tiffany memiliki mutasi genetik yang dikenal sebagai EGFR (epidermal growth factor receptor). Artinya kanker menyebabkan kelebihan protein EGFR yang dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker paru-paru.

Saat diperiksa, barulah ketahuan bahwa kanker yang diidapnya telah menyebar ke beberapa bagian tubuhnya. Mulai dari panggul, tulang paha kanan, hingga lehernya.

Berdasarkan kabar terakhir, melalui postingan Instagramnya pada November 2023, Tiffany mengatakan tumor utama di paru-parunya terus tumbuh. Ini terjadi meski dirinya telah menjalani terapi baru dan pengobatannya yang tidak lagi efektif. Meski begitu, ia tetap optimis bisa sembuh.

"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita pada akhirnya, jadi sebaiknya kita hidup saja setiap saat," ungkapnya.




(sao/vyp)

Berita Terkait