Rini Anggraini (36) asal Kuningan, Jawa Barat menceritakan bagaimana kisah anaknya mengidap kanker kelenjar getah bening atau limfoma non-hodgkin stadium empat. Ia menceritakan bahwa putrinya, Virda Septiani (13), didiagnosis kanker pada September 2022.
Pada saat itu, Rini mengaku sangat terkejut. Ia berkata bahwa semenjak lahir, Virda tidak menunjukkan tanda-tanda sakit, apalagi penyakit penyakit kanker.
"Perasaannya pertama kali waktu didagnosis stres kayak orang gila saja. Karena nggak nyangka aja, kalau Virda bakal mengalami ini kanker," ucap Rini ketika ditemui detikcom di acara #BeraniGundul oleh Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia (YKAKI) di Jakara Selatan, Minggu (3/3/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soalnya dari bayi sampai Virda 12 tahun itu nggak ada tanda-tanda menuju kanker. Dia sehat dan jarang sakit," sambungnya.
Virda Septiani (13), pengidap limfoma stadium 4. Foto Virda tanpa penutup kepala telah mendapat persetujuan orang tua. Efek kemoterapi untuk mengobati kanker membuat rambutnya mengalami kerontokan. Foto: Averus Al Akutsar/detikHealth |
Rini menceritakan bahwa gejala awal yang dialami oleh Virda adalah sesak napas dan muncul benjolan di bagian leher. Karena kondisi tersebut, Virda dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan.
Virda juga sempat dirujuk ke RS Ciptomangunkusumo (RSCM) untuk melakukan serangkaian pemeriksaan seperti biopsi hingga CT scan thorax. Pada saat itu, Virda akhirnya didiagnosis mengidap limfoma non-hodgkin.
Rini menuturkan bahwa dokter menyebut kemungkinan penyebab Virda mengalami limfoma adalah karena genetik. Selain mengalami gejala sesak napas dan muncul benjolan di leher, Virda juga sempat tidak bisa berjalan selama enam bulan pasca diagnosis.
"Jadi dulu virda sampai sempat nggak bisa jalan sampai enam bulan. Dari awal diagnosis, masuk protokol pertama 2 bulanan, abis itu nggak bisa jalan. Pengobatan kemoterapi, terapi latihan jalan juga. Terus 6 bulan alhamdulillah bisa jalan," ujarnya.
Rini menambahkan, Virda juga sempat harus putus sekolah di jenjang SMP kelas satu. Hal ini diakibatkan oleh perawatan yang harus dilakukan Virda sehingga tidak bisa memenuhi aturan kehadiran pelajaran sekolah.
NEXT: Tetap semangat belajar
Setelah sempat keluar dari sekolah, tak lama untungnya Virda berhasil mendapatkan sekolah swasta yang mau menerimanya dan bisa bersekolah hingga saat ini.
"Pokoknya dokter bilang suruh banyak berdoa, semoga ada keajaiban. Alhamdulillah sampai detik ini sehat, panjang umur, semoga bisa seperti ini terus," tandas Rini.
Virda ketika ditanya oleh detikcom menuturkan bahwa saat ini kesembuhan menjadi fokus utamanya. Hal itu yang sampai saat ini masih membuatnya tetap semangat beraktivitas dan sekolah.
"Caranya biar tetap semangat belajar ya karena semangatnya ingin cepat sembuh. Fokus ke kesembuhannya Virda," pungkas Virda.












































