Dokter di India berhasil mengangkat tumor testis raksasa dari pasien pria berusia 39 tahun. Ia adalah penerima transplantasi ginjal dan menjalani pengobatan imunosupresif dosis tinggi.
Pria yang menjalani transplantasi ginjal setahun yang lalu karena gagal ginjal stadium akhir itu mengalami pembengkakan di testis kirinya. Awalnya ia mengira kondisi itu terjadi akibat hidrokel atau penumpukan cairan. Namun pembengkakan di testisnya itu lama kelamaan semakin membesar. Walhasil pria tersebut langsung memeriksakan diri ke rumah sakit.
Dokter menemukan tumor raksasa yang memanjang dari testis kiri hingga perut. Tes laboratorium menunjukkan kadar Beta HCG yang sangat tinggi, penanda tumor testis, lebih dari 20 kali lipat dari nilai normal. Meski begitu, pemindaian PET tidak menunjukkan tanda-tanda tumor menyebar ke bagian tubuh lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena regimen obat imunosupresif yang digunakan pasien, pengobatan konvensional seperti kemoterapi dan radioterapi tidak dapat dilakukan, sehingga pembedahan menjadi satu-satunya pilihan.
"Tumor testis umum terjadi pada pria muda, namun jarang terlihat massa sebesar itu tumbuh hingga ke perut," konsultan uro-onkologi dr Rajesh Kumar Reddy Adapala dari Institut Nefrologi dan Urologi Asia (AINU) di Banjara Hills, Hyderabad, India, yang memimpin operasi tersebut.
Operasi Pembedahan Dilakukan
Operasi kompleks ini dipimpin oleh konsultan uro-onkologi dr Rajesh Kumar Reddy Adapala, dengan dukungan dokter bedah dari dr Dinesh, serta dukungan tim anestesi dari dr Nithyananda dan dr Shifa. dr Srikanth memberikan perawatan nefrologi perioperatif yang kritis.
Pendekatan pembedahan melibatkan pembuatan sayatan dari selangkangan kiri hingga ke perut, untuk menghindari gangguan di sekitar tumor dan mengurangi risiko penyebaran ke kelenjar getah bening.
Tumor tersebut dibedah dengan cermat tanpa merusak organ di sekitarnya seperti kandung kemih dan pembuluh darah utama, dan berhasil diangkat. Tumor tersebut berukuran 40 cm, sekilas berbentuk barbel. Operasi yang dilakukan juga berjalan lancar.
Pasien dipindahkan dari ICU pada hari pertama pasca operasi dan dipulangkan pada hari ketiga. Pasien tersebut juga sebelumnya pernah menjalani transplantasi ginjal yang sukses di AINU dan kini telah menjalani operasi lain yang rumit namun sukses.
NEXT: Apa Itu Tumor Testis?
Apa Itu Tumor Testis?
Dikutip dari laman Boston Children Hospital, tumor testis merupakan tumor sel germinal yang tumbuh di organ testis. Sel ini bisa bersifat jinak (non-kanker) atau ganas (kanker).
Tumor sel germinal adalah sel-sel di testis yang menghasilkan sperma yang belum matang. Sembilan puluh persen tumor sel germinal adalah gonad. Artinya, sel ini mulai muncul di organ reproduksi testis atau ovarium.
Umumnya, tumor testis bersifat jinak. Namun tidak menutup kemungkinan jika penyakit itu menyebar ke bagian tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, paru-paru, hati, dan sistem saraf pusat, termasuk otak dan sumsum tulang belakang.
Adapun gejala tumor testis sering kali terlihat ketika terjadi pembengkakan pada salah satu testis. Selain itu, beberapa gejala lainnya seperti:
- Pembengkakan pada testis yang terkena
- Massa yang mengeras pada testis yang terkena
- Bentuk testis yang tidak normal atau ketidakteraturan ukuran antar testis
- Nyeri testis (meskipun beberapa tumor tidak menimbulkan rasa sakit)
Apa Penyebabnya?
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti dari tumor testis. Namun para ilmuwan mengatakan bahwa tumor sel germinal ini dapat dikaitkan dengan sejumlah cacat bawaan lainnya dari sistem saraf pusat, saluran genitourinari, dan tulang belakang bagian bawah. Artinya, seseorang yang secara genetik memiliki tumor testis berisiko yang lebih besar terserang penyakit ini.
Selain itu, anak laki-laki dengan testis yang tidak turun juga memiliki peningkatan risiko mengembangkan tumor sel germinal tertentu.











































