Seorang wanita di Australia berbagi kisah bagaimana rasanya hidup dengan kondisi langka. Wanita bernama Anja Christoffersen (26) itu terlahir dengan dua vagina dan tidak memiliki saluran anus.
Kondisi yang dialaminya disebut sebagai asosiasi VACTERL, yakni kelainan lahir langka dan kompleks yang muncul sejak awal perkembangan embrio. Kondisi ini terjadi antara satu dari 10.000 hingga satu dari 40.000 kelahiran, memengaruhi komposisi fisik alat kelamin dan anus, serta dapat menyebabkan kelainan pada ginjal, anus, tulang belakang, jantung, trakeo esofagus, dan anggota tubuh.
Christoffersen bercerita dirinya mengalami banyak komplikasi kesehatan akibat kondisi langka tersebut. Bahkan sejak kecil, dirinya harus sering bolak balik ke rumah sakit untuk melakukan perawatan intensif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sewaktu kecil, saya bahkan tidak tahu ada yang salah dengan diri saya. Saya pada dasarnya menghabiskan lima tahun pertama hidup saya di rumah sakit karena saya menjalani begitu banyak operasi dan perawatan," tuturnya kepada The Courier Mail, dikutip UNILAD.
Christoffersen yang kini bekerja sebagai model dan tinggal di Australia, mengaku masih merasa sulit untuk berbicara mengenai kondisinya meski ia telah mengalaminya sepanjang hidupnya.
"Tidak peduli seberapa sering saya membicarakan hal ini, saya tetap merasa rentan. Terlahir dengan satu lubang panggul, bukan tiga, adalah hal yang sangat aneh untuk dijelaskan," ucapnya.
"Jadi kedua vagina saya, uretra saya, dan lubang anus saya semuanya keluar dalam satu lubang. Sebagai seorang wanita, kita seharusnya punya tiga. Saya hanya punya satu," lanjutnya lagi.
Jalani Operasi saat Baru Lahir
Operasi pertama yang dijalani Christoffersen saat dirinya baru berusia lima jam. Pada saat itu, dokter mengharuskannya menjalani kolostomi dan vesikostomi agar kotoran dapat keluar dari tubuhnya.
Tak hanya itu, saat Christoffersen berusia tujuh bulan, ia menjalani rekonstruksi panggul penuh yang menciptakan tiga lubang yang ia butuhkan. Ditambah lagi kerongkongannya juga tersambung dengan tenggorokannya, sehingga menelan pun menjadi sangat sulit.
Kondisi yang dialaminya juga membuat dirinya kesulitan memiliki anak.
"Saya benar-benar tidak bisa menelan. Saya tidak merasakan kontraksi apa pun di kerongkongan saya, jadi makan dan minum bisa jadi cukup sulit karena hanya bergantung pada gravitasi," imbuh wanita berusia 26 tahun.
"Selain memiliki dua vagina, ada juga dua rahim dan itu menjadi tantangan dalam memiliki bayi. Saya seharusnya bisa punya anak, tetapi saya hanya bisa mengandung sampai sekitar tujuh bulan. Semoga itu terjadi suatu hari nanti, tetapi siapa tahu," sambungnya.
(suc/suc)











































