Kisah Pria Kena Infeksi Langka di Mr P gegara Makan Nasi, Ini Awal Mulanya

Kisah Pria Kena Infeksi Langka di Mr P gegara Makan Nasi, Ini Awal Mulanya

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 03 Sep 2024 15:01 WIB
Kisah Pria Kena Infeksi Langka di Mr P gegara Makan Nasi, Ini Awal Mulanya
Ilustrasi alat kelamin pria. (Foto: Getty Images/Staras)
Jakarta -

Seorang pria di Lebanon mengalami infeksi langka di alat kelaminnya setelah makan nasi. Ini adalah kasus pertama keracunan makanan terkait efek konsumsi beras yang berpengaruh ke area genital.

Dalam jurnal medis Annals of Medicine and Surgery, pria berusia 38 tahun mendatangi urolog setelah mengeluhkan kemerahan, pembengkakan, dan koreng pada penis yang berlangsung selama hampir seminggu.

Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan gejala yang mengganggu itu dimulai setelah ia mengalami diare dan muntah parah. Para dokter di Pusat Medis Universitas Amerika di Beirut di Lebanon, tempat ia dirawat, mengambil sampel dari penis pria itu untuk menguji adanya infeksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka menemukan bukti adanya bakteri bacillus cereus, yang biasanya ditemukan pada nasi saat dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan dan dapat menyebabkan mual serta sakit perut jika dimakan. Para dokter menyimpulkan infeksi genital yang tidak biasa pada pria itu disebabkan oleh episode diare dan muntah yang terjadi hampir segera setelah 'berhubungan seks yang intens' dengan istrinya.

Tindakan intim tersebut dapat meningkatkan risiko bakteri menembus kulit karena perubahan pembuluh darah. Bakteri dikatakan telah melakukan kontak langsung dengan selangkangan pasien.

ADVERTISEMENT

Dokter menilai hal ini sangat jarang terjadi, yakni melihat bacillus cereus di kulit, apalagi di alat kelamin.

"Ini adalah 'kasus pertama dalam literatur' keracunan makanan yang mempengaruhi penis," lapor peneliti.

Pria yang juga ayah dua anak itu, dirawat menggunakan antibiotik topikal yang disebut asam fusidat, biasanya digunakan untuk mengobati infeksi mata. Pasien juga diminta untuk mencuci area tersebut 'dengan benar' dan menghindari seks juga masturbasi sampai sembuh.

Satu bulan setelah infeksi, pasien mengatakan ia tidak lagi merasakan rasa terbakar, atau tidak nyaman di area genital.

Halaman 3 dari 2
(kna/kna)

Berita Terkait