Kisah Wanita Kena Alergi Langka, Tenggorokannya Bak Terbakar saat Minum Air

Kisah Wanita Kena Alergi Langka, Tenggorokannya Bak Terbakar saat Minum Air

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 19 Feb 2025 20:00 WIB
Kisah Wanita Kena Alergi Langka, Tenggorokannya Bak Terbakar saat Minum Air
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/seb_ra)
Jakarta -

Seorang wanita mengalami kondisi langka yang mengancam nyawanya ketika terkena air. Penyakit ini membuatnya sangat kesulitan menjalani hari.

Kondisi sangat langka yang disebut aquagenic urticaria membuat kehidupan Kendall Bryce (25) di Durham, Inggris, menjadi sangat berat. Alergi air memicu kulitnya membengkak dan timbul gatal-gatal setiap kali terkena air.

"Ini benar-benar perjuangan sehari-hari. Saya hanya bisa mandi dua kali seminggu karena rasa sakitnya yang menyiksa, jadi saya terus-menerus khawatir saya bau," kata Kendall dikutip dari NYPost.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak pernah bisa memandikan putra saya yang berusia satu tahun. Ibu saya harus melakukannya untuk saya. Dan saya bahkan merasa tenggorokan saya terbakar saat minum air," sambung dia.

Kendall mengatakan rasa sakitnya telah meningkat selama beberapa tahun terakhir, sampai-sampai menjadi sangat buruk sehingga tubuhnya bisa mengalami syok.

ADVERTISEMENT

Ibu satu anak ini pertama kali mengetahui kondisinya saat dia berusia 15 tahun dan mulai mengalami gatal-gatal setiap kali dia mandi. Kendall kemudian dirujuk ke dokter kulit di Rumah Sakit Universitas North Durham, yang akhirnya mendiagnosisnya dengan urtikaria akuagenik pada tahun 2021.

Namun, dia masih belum menemukan obat apa pun yang membantu kondisinya.

"Mereka telah mencoba banyak obat yang berbeda tetapi saya terus bereaksi. Saya masih belum menemukan sesuatu yang membantu," ucap dia.

Saat ini belum ada obat untuk alergi air, tetapi ada beberapa pilihan pengobatan yang tersedia untuk mengelola gejalanya. Pengobatannya meliputi penggunaan antihistamin oral, obat topikal seperti krim atau emulsi, fototerapi menggunakan sinar UV buatan, dan terkadang pengobatan lain seperti obat asma atau steroid anabolik.




(kna/kna)

Berita Terkait