Dokter Bedah Plastik India Rekonstruksi Kelamin Pria yang 'Hilang' karena Kanker

Dokter Bedah Plastik India Rekonstruksi Kelamin Pria yang 'Hilang' karena Kanker

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 08 Jul 2025 19:01 WIB
Dokter Bedah Plastik India Rekonstruksi Kelamin Pria yang Hilang karena Kanker
Ilustrasi prosedur bedah. (Foto: Getty Images/Morsa Images)
Jakarta -

Dalam sebuah kasus medis yang langka, dokter bedah di Rumah Sakit Lata Mangeshkar, India, sukses melakukan rekonstruksi penis seorang pria yang kehilangan alat vitalnya karena kanker 8 tahun lalu.

Diberitakan Times of India, operasi ini berlangsung selama 9,5 jam dan diyakini sebagai prosedur pertama kali yang dilakukan di India Tengah.

"Pasien tersebut hidup tanpa penis selama beberapa tahun. Rekonstruksi organ tersebut tidak hanya memulihkan fungsi fisik tetapi juga kepercayaan diri dan martabatnya," kata Dr Jitendra Mehta, salah satu dokter bedah plastik utama dalam kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk merekonstruksi penis, dokter pertama-tama membuat bentuk batang dan saluran kencing (uretra) menggunakan jaringan dari lengan bawah pasien. Jaringan ini kemudian ditransplantasikan melalui pembedahan ke area selangkangan.

Yang terpenting, tim bedah menghubungkan pembuluh darah kecil di bawah mikroskop, prosedur yang dikenal sebagai operasi mikrovaskular, untuk memastikan pasokan darah yang tepat. Saraf juga dipasang untuk membantu memulihkan sensasi.

ADVERTISEMENT

"Operasi semacam itu membutuhkan ketelitian yang tinggi. Kami bekerja di bawah mikroskop untuk menyambung pembuluh darah yang lebih tipis dari batang korek api," jelas Dr. Sameer Mahakalkar, ahli bedah plastik lain yang terlibat.

"Ini pekerjaan yang sangat teliti, tetapi memberi pasien kesempatan untuk menjalani kehidupan normal," sambung dia.

Penyambungan kembali penis jarang dilakukan, hanya sekitar seratus yang tercatat dalam literatur medis. Namun, penting untuk bertindak cepat agar jaringan yang ditanam kembali memiliki peluang terbaik untuk bertahan.




(kna/kna)

Berita Terkait