Bocah Umur 12 Tewas Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak saat Berenang di Danau

Bocah Umur 12 Tewas Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak saat Berenang di Danau

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 25 Jul 2025 18:02 WIB
Bocah Umur 12 Tewas Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak saat Berenang di Danau
Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/kan2d
Jakarta -

Seorang bocah berusia 12 tahun di South Carolina, Amerika Serikat meninggal akibat terinfeksi amoeba pemakan otak saat berenang di danau.

Prisma Health Children's Hospital-Midlands, rumah sakit yang menangani pasien tersebut mengonfirmasi bahwa bocah malang itu meninggal karena Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM), infeksi otak langka namun seringkali berakibat fatal yang disebabkan oleh organisme Naegleria fowleri.

Menurut Departemen Kesehatan Masyarakat South Carolina, paparan amoeba ini kemungkinan terjadi di Danau Murray, Colombia. Para pejabat kesehatan mengatakan ini adalah kasus pertama amuba pemakan otak di South Carolina sejak tahun 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr Anna-Kathryn Burch, dokter penyakit menular anak di rumah sakit tersebut menjelaskan bahwa infeksi ini sangat fatal, dengan sebagian besar kasus di Amerika Serikat berakhir dengan kematian.

"Lebih dari 97% kasus yang terjadi sejak tahun 60-an berakhir fatal," ungkapnya dikutip dari CBS News.

ADVERTISEMENT

Dr Burch menjelaskan bahwa infeksi terjadi ketika air bertekanan masuk ke hidung dan bisa menembus hingga ke otak. Ini bisa terjadi saat beraktivitas di air tawar hangat seperti danau, sungai, atau mata air panas, tempat amoeba ini berkembang biak.

Amoeba pemakan otak umumnya ditemukan di perairan tawar hangat seperti danau, sungai, dan sumber air panas. Amoeba ini juga hidup di kolam renang yang kurang terawat atau minim klorin, dan tinggal di habitat tersebut untuk memakan bakteri.

Infeksi amoeba pemakan otak sangat jarang terjadi, tetapi hampir selalu berakibat fatal. Gejala biasanya muncul dalam satu hingga 12 hari setelah terpapar dan dapat meliputi sakit kepala, demam, mual, muntah, leher kaku, kejang, dan perubahan kondisi mental.




(kna/kna)

Berita Terkait