Nenek 80 Tahun Positif HIV, Dokter Bingung Sumber Infeksi Tak Terdeteksi

Nenek 80 Tahun Positif HIV, Dokter Bingung Sumber Infeksi Tak Terdeteksi

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 11 Agu 2025 21:05 WIB
Nenek 80 Tahun Positif HIV, Dokter Bingung Sumber Infeksi Tak Terdeteksi
Foto ilustrasi: iStock
Jakarta -

Seorang nenek berusia 80 tahun di Korea Selatan mengejutkan tim medis setelah didiagnosis positif HIV. Ini merupakan temuan yang sangat langka untuk seseorang seusianya, dan tanpa faktor risiko yang diketahui.

Wanita itu dilaporkan sudah tinggal sendirian di pedesaan sejak suaminya meninggal karena penyakit jantung lebih dari 20 tahun yang lalu. Ia mengatakan kepada dokter bahwa tidak pernah lagi melakukan aktivitas seksual apapun sejak kehilangan suaminya.

Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah virus yang dapat menyebabkan sindrom imunodefisiensi. Di Korea, lebih dari 80 persen kasus HIV terjadi pada orang yang berusia 20-an hingga 40-an.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Korea JoongAng Daily, tim medis Korea mendiagnosis HIV-positif selama tes darah yang dilakukan sebelum kemoterapi untuk limfoma tahun lalu. Hal ini dilaporkan dalam studi kasus yang dipublikasikan di Clinical Case Reports.

Sejauh ini, jalur atau sumber infeksi virus masih menjadi misteri. Mendiang suami wanita tersebut telah menjalani beberapa prosedur dan tes, saat dirawat di rumah sakit karena penyakit jantung.

ADVERTISEMENT

Namun, keluarganya mengatakan bahwa suaminya itu tidak memiliki riwayat atau faktor risiko yang terkait dengan HIV, sehingga penularan melalui dirinya tidak mungkin terjadi.

Sebelum didiagnosis limfoma, wanita itu tidak pernah dirawat di rumah sakit atau menjalani operasi. Ia tidak memiliki riwayat transfusi darah, penggunaan narkoba suntik, akupunktur, atau tato, yang biasanya menjadi jalur penularan potensial HIV.

Tes juga dilakukan pada anak-anaknya, dan semuanya menunjukkan hasil negatif HIV.

Prediksi Para Dokter

Para dokter memperkirakan wanita itu tertular virus bertahun-tahun yang lalu melalui jalur yang belum diketahui. Dengan alasan viral load yang tinggi dan fungsi kekebalan tubuh yang relatif terjaga, yang ditunjukkan oleh jumlah sel CD4-nya.

Mereka menegaskan kurangnya skrining HIV pada lansia menjadi salah satu penyebabnya. Tim medis menulis dalam makalah tersebut bahwa prasangka dalam mengecualikan kehidupan seksual lansia, atau tidak menganggap HIV bisa mempengaruhi lansia salah satunya karena rendahnya literasi kesehatan.

Saat ini, sebagian besar pedoman skrining HIV berfokus pada individu berusia 13 hingga 64 tahun. Tidak ada rekomendasi formal untuk pengujian pada orang dewasa yang lebih tua, dan tidak ada statistik yang tersedia untuk kasus HIV pada orang berusia di atas 80 tahun.

Halaman 2 dari 2
(sao/kna)

Berita Terkait