Punya Badan Penuh Tato Harus Rajin Perawatan Kulit

Ulasan Khas

Punya Badan Penuh Tato Harus Rajin Perawatan Kulit

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Kamis, 03 Mei 2012 14:43 WIB
Punya Badan Penuh Tato Harus Rajin Perawatan Kulit
ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta - Seseorang yang memiliki badan penuh tato biasanya sering disamakan dengan preman yang cuek dan jarang mandi. Padahal lebih tepat kalau disamakan dengan gadis ABG (Anak Baru Gede), karena sama-sama butuh perawatan kulit yang intensif.

Perawatan kulit tersebut sebenarnya dibutuhkan untuk menjaga kualitas tato permanen agar warnanya tidak mudah pudar dimakan usia. Meski namanya tato permanen, kenyataannya ada juga tato yang warnanya semakin pudar setelah kurun waktu yang lama.

"Jangan salah, kalau tato mau bagus ya harus dirawat," kata Dimas Praja, seorang tattooist (seniman tato) asal Yogyakarta sekaligus pemilik studio tato Carpe Diem, saat dihubungi detikHealth, Kamis (3/5/2012).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perawatan kulit bertato sama ribetnya dengan gadis-gadis ABG yang hobi dandan. Setidaknya dalam 2 hingga 4 minggu pertama setelah ditato, kulit harus sering-sering diolesi ointment atau salep khusus untuk menjaga kualitas warna sekaligus mempercepat kesembuhan luka.

Selain itu, hingga satu bulan pertama kulit yang ditato juga harus dijaga dari kontak langsung dengan bahan kimia tertentu. Misalnya saja tidak boleh kena sabun, detergen, kaporit di kolam renang dan sebisa mungkin dijauhkan dari kontak langsung dengan sinar matahari.

Demikian juga setelah satu bulan hingga seterusnya, kulit yang ditato juga tidak boleh diperlakukan sembarangan jika ingin kualitas tatonya awet. Misalnya kalau mau berenang atau berjemur, maka harus memakai sunblock (tabir surya) tanpa pemutih dan harus mengandung SPF (Sun Protecting Factor).

"Biasanya warna akan sedikit pudar karena kulit sering terkena sinar matahari atau sering berjemur. Sebetulnya, yang pudar bukan tatonya tetapi karena kulit yang makin menghitam karena terjemur sehingga warna tato kelihatan lebih pudar," jelas Dimas yang sudah menekuni tato sejak 1998.



(up/ir)
Ulasan Khas Tato
12 Konten
Membuat gambar di tubuh atau tato memang menyakitkan. Meski demikian, banyak orang yang tidak kapok merajah tubuh demi mendapatkan gambar kesukaan di tubuh mereka.

Berita Terkait