Vaksin Apa Saja yang Bersinggungan dengan Babi?

Ulasan Khas Kontroversi Vaksin Bayi

Vaksin Apa Saja yang Bersinggungan dengan Babi?

- detikHealth
Rabu, 20 Jun 2012 15:25 WIB
(Foto: thinkstock)
Jakarta - Di negara mayoritas berpenduduk muslim seperti Indonesia, asal-usul vaksin selalu menuai pro dan kontra karena dalam pembuatannya bersinggungan dengan unsur babi. Sebenarnya vaksin apa saja yang menggunakan babi?

"Perihal kehalalan vaksin dipertanyakan sejak tereksposnya penggunaan tripsin (enzim babi) pada vaksin polio. Untuk itu sudah ada fatwa MUI bahwa penggunaan vaksin OPV (Oral Polio Vaccine) maupun IPV (Inactivated Poliovirus Vaccines atau vaksin polio khusus) diperbolehkan, bisa dilihat pada website MUI," jelas dr Novilia Sjafri Bachtiar, M.Kes, Kepala Bagian Evaluasi Produk PT Bio Farma (Persero), saat dihubungi detikHealth, Rabu (20/6/2012).

Pembuatan semua vaksin di Indonesia sendiri dilakukan oleh PT Bio Farma (Persero). Kelima vaksin dasar lengkap yakni Hepatitis B, Imunisasi BCG, Polio, Imunisasi DPT, Imunisasi Campak juga dibuat PT Bio Farma (Persero) dan sudah diperbolehkan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dari pihak PT Bio Farma (Persero) sendiri menekankan ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi, yaitu:

1. Tripsin bukan bahan pembuat vaksin, tapi untuk harvest sel (panen) yang digunakan untuk media virus. Tripsin merupakan bahan untuk melepaskan sel dari tempat merekatnya virus pada media virus.

2. Tripsin kemudian dibuang dan ada proses pencucian, dan kemudian pelarutan dengan air dalam jumlah yang sangat besar.

3. Pada produk final tidak ditemukan unsur tripsin.

"Untuk vaksin lainnya kita tidak menggunakan tripsin seperti polio. Dengan demikian, bisa dijelaskan vaksin adalah suatu medikasi yang sifatnya urgent, bukan pilihan seperti makanan," lanjut dr Novilia.

Menurut Dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, Sekretaris Satgas Imunisasi PP IDAI, dalam penjelasannya pada detikHealth, pada proses penyemaian induk bibit vaksin tertentu 15-20 tahun lalu, proses panen bibit vaksin tersebut bersinggungan dengan tripsin pankreas babi untuk melepaskan induk vaksin dari persemaiannya.

Tetapi induk bibit vaksin tersebut kemudian dicuci dan dibersihkan total dengan cara ultrafilterisasi ratusan kali, sehingga vaksin yang diberikan kepada anak tidak mengandung tripsin babi. Hal ini dapat dibuktikan dengan pemeriksaan khusus.

"Majelis Ulama Indonesia menyatakan bahwa vaksin tersebut dapat dipakai, selama belum ada penggantinya. Contoh vaksin meningokokus haji diwajibkan oleh Saudi Arabia bagi semua jemaah haji untuk mencegah radang otak karena meningokokus," tambah Dr. Soedjatmiko.

* Biofarma Menjawab Ketakutan akan Vaksin dari Babi. Ikuti Ulasan Khas detikHealth tentang Kontroversi Vaksin di artikel selanjutnya.



(mer/ir)