Perempuan Cantik dan Cowok Ganteng Itu Tak Boleh Gemuk, Standarnya Siapa?

Ulasan Khas Gendut yang Bikin Takut

Perempuan Cantik dan Cowok Ganteng Itu Tak Boleh Gemuk, Standarnya Siapa?

Putro Agus Harnowo - detikHealth
Rabu, 15 Agu 2012 11:02 WIB
Perempuan Cantik dan Cowok Ganteng Itu Tak Boleh Gemuk, Standarnya Siapa?
ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta -

Katanya, kecantikan itu relatif sebab setiap orang pasti memiliki standar kecantikannya masing-masing. Namun untuk urusan berat badan, rasanya kebanyakan orang menganggap bahwa berat badan melebihi ideal kurang begitu disukai.

Siapa sebenarnya yang membuat penilaian cantik dan ganteng itu tak boleh gemuk?

Media massa dan elektronik baik televisi, majalah, koran sampai online dituding menjadi faktor yang membuat sebagian orang beranggapan ramping itu indah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana tidak, semua penyiar, bintang sinetron hingga model yang berseliweran di media massa dan elektronik tak ada yang berbadan gemuk. Akibatnya penonton mulai dari anak-anak sampai orang dewasa tercuci otaknya, bahwa yang cantik dan ganteng adalah yang berbadan ideal dan ramping.

Tak pelak, faktor lingkungan dan media telah membangun citra negatif atas kegemukan.

Untuk menentukan berat badan ideal, umumnya orang menggunakan indeks massa tubuh (IMT). Rumusnya adalah dengan membagi berat badan dalam satuan kilogram (kg) dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter.

Terlepas dari pengukuran ini, orang yang secara kasat mata terlihat gemuk acapkali dianggap kurang menarik.

"Anak-anak sekarang banyak yang diwanti-wanti oleh orangtuanya bahwa kalau mau cantik harus kurus. Akibatnya banyak ABG yang sangat menjaga makannya sampai-sampai mengalami anoreksia karena ingin terlihat seperti model di catwalk," kata dr Titi Sekarindah, MS, SpGK, pakar gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta ketika dihubungi detikHealth, Rabu (15/8/2012).

Untuk terhindar dari kegemukan, produk makanan yang berlemak akhirnya banyak dihindari. Padahal, dr Titi menuturkan bahwa otak juga memerlukan lemak untuk berkembang. Bahkan 60% bagian solid dari otak adalah lemak. Kekurangan lemak akan menimbulkan depresi, sulit konsentrasi, daya ingat melemah dan menimbulkan gangguan perilaku.

Pada anak-anak yang selalu ditekankan bahwa gemuk itu jelek, mereka kemudian sangat terobsesi menjadi kurus. Pada gadis remaja, masalahnya muncul apabila periode menstruasinya mulai tak teratur. Ini tandanya sang gadis mengalami gangguan psikologis yang disebut anorexia nervosa, yaitu ketakutan berlebihan terhadap kenaikan berat badan.

"Gambaran bahwa tubuh ideal harus tubuh yang kurus ini disebabkan pengaruh dari tontonan dan tokoh yang diidolakan. Padahal yang paling penting adalah menjaga berat badan agar tetap ideal," kata dr Titi.

Berat badan ideal memang tidak menjamin kondisi tubuh akan senantiasa sehat, tapi setidaknya dapat memangkas risiko-risiko kesehatan yang muncul sehubungan dengan obesitas dan kegemukan.

Obesitas sendiri banyak berkaitan dengan berbagai penyakit kronis seperti diabetes, serangan jantung, stroke, jantung koroner hingga disfungsi ereksi.

(pah/ir)
Ulasan Khas Gendut yang Bikin Takut
12 Konten
Bentuk tubuh gemuk kerap jadi momok bagi sebagian besar orang. Bagaimana cara agar tetap memiliki tubuh ideal? Simak ulasan khas ini.

Berita Terkait