Kalau hanya dengan aktivias fisik saja, rata-rata dalam 1 jam jumlah cadangan energi yang dibakar hanya sekitar 200 kalori. Sementara kalau porsi makan dibatasi, maka asupan kalori bisa dipangkas sesuka hati disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan energi.
Pendapat ini pernah disampaikan oleh ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr Saptawati Bardosono, MSc, SpGK dalam artikel detikHealth sebelumnya. Ketika itu, Dr Tati, demikian ia biasa disapa tengah menjelaskan cara mengendalikan kolesterol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ketika bicara soal berat badan, maka pengaturan porsi makan saja tidak cukup. Bukan berarti tidak ada manfaatnya, tetapi akan jauh lebih efektif kalau disertai juga dengan aktivitas fisik yang memakar banyak energi yakni dengan olahraga teratur.
Kali ini, saran tersebut disampaikan oleh ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Hardinsyah. Menurutnya, dalam hal menurunkan berat badan maka diet dan olahraga bisa memberikan efek yang kurang lebih sama sehingga bisa saling melengkapi.
"Katakanlah diet bisa memberikan efek berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan, lalu olahraga 40 menit sehari selama 1 bulan juga menurunkan berat badan 2 kg. kalau keduanya dikombinasikan, berat badan mungkin bisa turun 4 kg," katanya saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (15/8/2012).
Selain itu, olahraga bisa memberikan nilai lebih jika dilakukan bersama-sama dengan pengaturan pola dan porsi makan. Selain menunrunkan berat badan, olahraga juga bisa menurunkan kolesterol dan gula darah, serta memberikan efek lain yakni fisik dan perasaan lebih bugar.
Satu lagi manfaat olahraga yang tidak bisa didapat hanya dengan membatasi porsi makan adalah, olahraga bisa memicu terbentuknya otot. Seperti dikatakan Prof Hardinsyah sebelumnya, besar dan berbobot karena otot lebih sehat dibandingkan berlemak.
(up/ir)











































