Anak yang Kepergok Nonton Video Porno, Ini Cara Menyikapinya

Ulasan Khas Tercandu Film Porno

Anak yang Kepergok Nonton Video Porno, Ini Cara Menyikapinya

- detikHealth
Rabu, 17 Okt 2012 13:09 WIB
Anak yang Kepergok Nonton Video Porno, Ini Cara Menyikapinya
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Orangtua mana yang tidak syok dan kaget ketika memergoki anaknya yang sedang atau sudah menonton video porno. Jika hal ini terjadi, bagaimana orangtua seharusnya bersikap?

Umumnya penyebab anak menonton video porno karena rasa ingin tahu dan penasaran. Jika anak merasa 'seru' ketika pertama kali menontonnya maka ada kemungkinan diulangi lagi dan bisa memicu kecanduan.

"Sebenarnya terapi apa saja yang diberikan pada anak itu efektif, tinggal bagaimana cara menyampaikannya saja," ujar psikolog Efnie Indriani, MPsi saat dihubungi detikHealth dan ditulis, Rabu (17/10/2012).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Efnie menyarankan jika orangtua memergoki si anak yang menoton video porno maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:

1. Berikan waktu pada anak untuk menjelaskan atau sharing cerita. Yang selama ini banyak terjadi adalah orangtua langsung marah-marah dan tidak memberikan waktu bagi anak untuk bicara.

Kondisi ini sebaiknya jangan dilakukan, karena jika anak langsung disuruh diam bisa membuatnya semakin penasaran dan berusaha mencari tahu sendiri yang justru membahayakan.

2. Ciptakan suasana yang tenang, orangtua sebaiknya tidak emosional saat menghadapi hal ini. Usahakan orangtua menarik napas dalam dan buat dirinya sendiri serta si anak merasa tenang, sehingga lebih mudah membicarakannya.

3. Gunakan nada suara rendah ketika berbicara dengan anak. Hal ini untuk menyamakan gelombang alfa yang ada di otak anak, sehingga tidak timbul gap antara orangtua dan juga anak.

"Jika sudah adiksi, setelah itu bisa diberikan terapi kognitif behaviour, restrukturisasi atau terapi lainnya. Yang terpenting ada matching antara orangtua dan anak sehingga komunikasi lebih efektif," ungkapnya.

Selain itu hindari penggunaan kata 'jangan', apalagi jika ditambah dengan artikulasi yang keras dalam mengucapkannya. Ada baiknya orangtua memberikan penjelasan pada anak mengapa ia tidak boleh menonton serta dampaknya. Namun tetap perlu diingat bahwa bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan usia si anak.

(ver/ir)

Berita Terkait