Perbedaan itu dilatarbelakangi oleh struktur anatomi otak yang memang tidak sama antara laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki, area visualisasi di otak yang berkaitan dengan seks rata-rata 2,5 kali lebih besar dibandingkan pada perempuan.
"Karena itu dalam beberapa case, (ketagihan film porno) lebih banyak ditemukan pada laki-laki," kata Efnie Indriani, pakar psikologi perkembangan dari Universitas Maranatha Bandung saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (17/10/2012).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laki-laki, karena area visualisasinya lebih besar maka lebih mudah dan cenderung lebih intens dalam menikmati rangsang visual sehingga gampang ketagihan film porno. Kalau sudah ketagihan, maka kecenderungan untuk mencari tahu film porno dengan tema-tema khusus juga meningkat hingga akhirnya ketemu yang hardcore.
Lain halnya dengan perempuan, dengan area visualisasi yang lebih kecil maka tidak ada tema khusus yang ingin di-explore. Tema yang softcore atau tidak terlalu vulgar jadi lebih disukai karena kebanyakan orang memulai perkenalannya dengan film porno dari jenis yang seperti ini.
"Kalau perempuan itu umumnya nonton film porno hanya sekedar ingin tahu. Kalau sudah, o ya sudah. Jarang sampai adiksi karena memang tidak seintens pada laki-laki," lanjut Efnie.
Alasan lain yang membuat perempuan jarang menyukai film porno kategori hardcore adalah adegan-adegannya yang banyak mengumbar kekerasan terhadap perempuan. Laki-laki mungkin lebih mudah menyukainya karena film hardcore bisa memuaskan hasrat naluriahnya untuk bisa mendominasi pasangan.
(up/ir)











































