Pada tubuh manusia, ada tiga daerah yang memiliki lapisan kulit lebih tipis dibandingkan lainnya, yaitu kulit wajah, belakang telinga dan daerah lipatan termasuk daerah kelamin.
"Kulit di sekitar kemaluan memang lebih sensitif dibanding kulit tubuh lain karena lebih tipis dan banyak ujung sarafnya," jelas dr Dani Djuanda Sp.KK, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin yang berpraktik di RS Mitra Keluarga, saat dihubungi detikHealth, Rabu (13/2/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain karena lebih tipis dan sensitif, gatal di kelamin juga sering terjadi karena terdapat banyak pori-pori dan rambut kelamin. Kondisi inilah yang menjadikan alat kelamin sebagai sarang yang nyaman bagi kuman dan kutu untuk berkembangbiak.
"Gatal-gatal di bagian kelamin memang berbeda dengan daerah tubuh lainnya, tergantung jenis jamur atau alergi yang menyerang. Misalnya kalau alergi sama lateks, biasanya yang gatal-gatal cuma di daerah kelamin saja," papar Dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa SpKK, dokter kulit dari RS Sanglah, Denpasar.
Untuk mencegah gatal pada kelamin, sebaiknya Anda harus rajin menjaga kebersihan organ genital. Sebenarnya kelamin tidak memerlukan cara khusus agar menjadi bersih. Untuk membersihkan, Anda cukup membasuhnya dengan air atau bisa menggunakan sabun saat selesai berhubungan seks. Namun tidak disarankan untuk sering-sering menggunakan sabun atau bahan kimia lainnya.
Daerah kelamin, khususnya vagina, tetap membutuhkan flora alami yang berfungsi baik untuk tubuh. Bila terlalu sering menggunakan bahan kimia maka flora alami tersebut bisa ikut mati dan dapat berefek buruk bagi kesehatan kelamin.
(mer/vit)











































