Banyak orang yang salah tanggap dan salah kaprah. Bedah plastik bukan hanya bedah kosmetik atau estetika, tetapi lebih banyak bedah rekonstruksi seperti bedah pada luka bakar, kecelakaan dan trauma.
Dalam studi kedokteran yang rata-rata ditempuh selama 7 tahun, dokter spesialis bedah biasanya hanya mempelajari bedah kosmetika selama 3 sampai 4 bulan, sedangkan sisanya adalah bedah rekonstruksi. Dengan kata lain, bedah plastik untuk kecantikan hanya merupakan bagian kecil dari bedah plastik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Adit menjelaskan, bedah plastik estetika adalah pengembangan dari rekonsruksi, yang merupakan operasi pengembalian fungsi tubuh yang dioperasi. Namun karena banyak pasien yang melihat perbaikan pada tubuhnya dapat menunjang penampilan, maka lahirlah operasi plastik estetika.
Rekonstruksi adalah operasi pengembalian fungsi dan penampilan seperti contohnya anak bibir sumbing, korban kecelakaan, dan luka bakar. Sedangkan operasi estetika adalah penunjang penampilan, seperti memancungkan hidung, menarik kulit muka, membuat bibir lebih indah seperti Angelina Jolie.
Karena banyak yang mengidentikkan bedah plastik dengan upaya untuk mempercantik tubuh, akibatnya kebanyakan asuransi menolak membiayai perawatan untuk bedah plastik. Padahal yang dilakukan dokter tidak melulu bedah kosmetik, melainkan juga bedah rekonstruksi, untuk memperbaiki anggota tubuh pasca kecelakaan atau kebakaran.
(mer/vta)











































